Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Momentum Hari Guru

 Imam Agus Taufiq "Seorang yang berilmu kemudian bekerja dengan ilmunya, dia dinamakan orang besar di bawah kolong langit ini. Ia bagai matahari yang memberi cahaya orang lain, sedang ia sendiri pun bercahaya. Ibarat minyak kasturi yang baunya dinikmati orang lain. Ia sendiri pun harum."  ( Imam Al Ghazali ) Hari ini masyarakat  Indonesia memperingati hari guru nasional. Hari guru nasional ini tak terlepas dari lahirnya persatuan guru republik Indonesia (PGRI). Sejarah panjang menjadikan tanggal 25 November sebagai peringatan hari guru nasional. Guru adalah sosok yang rela mencurahkan sebagian waktunya untuk mendidik siswa. Salah satu julukan familiar yang diberikan pada sosok guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, hal ini mengidentifikasi bahwa guru mempunyai peran dan jasa yang besar sehingga sosok guru disebut pahlawan. Rupanya dengan sebutan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,  seorang guru harus  berupaya meningkatkan kualitas pribadi dan sosialnya guna...

Dialog Keagamaan

 Agus Taufiq Malam itu tepatnya hari Senin malam Selasa 8 November 2021 FORSIS Tulungagung bersama LBM MWC NU Kalidawir menggelar acara dialog keagamaan dengan tema "Moderasi beragama di tengah kemajemukan bangsa". Acara ini digelar dalam rangka memperingati HSN tahun 2021.  Melihat bangsa Indonesia yang majemuk, maka santri harus menjadi pioner dalam menegakkan moderasi beragama. Pengarustamaan moderasi beragama terus di gaung gemakan dan moderasi beragama muncul karena bangsa Indonesia punya problem ancaman kelompok ekstremisme, radikal, ujaran kebencian hingga retaknya hubungan antar umat beragama.  Hal ini dimaksudkan untuk menangkal paham ekstrimesme, radikalisme, ujaran kebencian hingga retaknya hubungan antar umat beragama.  Sejalan dengan hal tersebut, maka moderasi beragama harus dipahami oleh semua lapisan masyarakat agar tujuan utamanya tercapai sesuai sasaran yang dimaksudkan. Lantas, apakah sebenarnya modeasi beragama itu ?. Moderasi menurut bahasa Indon...

Semua Tergantung Niat

Oleh : Agus Taufiq Sudah beberapa bulan saya merasakan jari jemari terasa kaku, rasanya amat berat sekali untuk menggerakkan agar lentur seperti sedia kala untuk menuangkan celoteh belaka yang jauh dari sarat kalimat yang penuh makna. Sebenarnya untuk menjadikan jari jemari agar kelihatan lebih lentur, itu semua tergantung niatnya. Segala tindakan atau perbuatan itu tergantung niat atau maksud (intention). Begitu juga untuk menjadikan jari jemari lentur  dalam menulis sebuah artikel. Menurut saya niat bagaikan jiwa, roh. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW."Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya, setiap orang akan dibalas berdasarkan apa yang dia niatkan." Itulah sebabnya mengapa niat itu penting dalam setiap gerak-gerik atau tindakan, termasuk menulis. Ada sebuah ilustrasi agar mudah dalam memahami niat, diantaranya seperti apa yang diutarakan McClelland di dalam Siswanto (2014) mempertanyakan mengapa bangsa-bangsa tertentu yang rakyat...