Langsung ke konten utama

Ketika Hati Nabi Dibedah

 Imam Agus Taufiq



Bulan Rajab adalah bulan yang istimewa dan termasuk salah satu dari beberapa bulan yang mulia. Keistimewaan bulan Rajab banyak terkandung makna yang Allah SWT anugerahkan kepada rasul tercintaNya yaitu Muhammad SAW. Allah memperjalankan nabi Muhammad SAW secara fisik spiritual pada suatu malam yang diabadikan dalam kitab suci, sehingga dikenal dalam sejarah umat manusia dengan istilah Isra' Mi'raj. 

Sebelum nabi Muhammad melakukan perjalanan Isra' Mi'raj, ada peristiwa yang dilakukan oleh kedua malaikat atas perintah Allah SWT yaitu Jibril dan Mikail melakukan pembedahan hati nabi yang selanjutnya hati nabi dicuci dengan air Zam-zam sebanyak tiga kali dengan tujuan diisi dengan hati mulia penuh hikmah dan iman. Proses ini dilakukan sebelum nabi memasuki inti cerita perjalanan Isra' Mi'raj yang berakhir hingga nabi naik ke Sidratil Muntaha. 

Lantas mengapa hati nabi yang dibedah dan dibersihkan? Kenapa bukan usus atau ginjal yang mempunyai peran penting dalam metabolisme tubuh--secara biologis lebih kotor dan selalu bersinggungan dengan makanan? Atau alat pencuci anggota tubuh lainnya yang menjadi jalur kotoran bagi manusia? Dan mengapa pula peristiwa pembedahan dilakukan sebelum perjalanan--kenapa tidak setelah perjalanan usai atau di tengah-tengah perjalanan?

Sungguh dalam peristiwa ini terdapat hikmah yang sangat dalam. Dengan semakin tinggi kepandaian spiritual, akan makin dalam memaknai hikmah ini. Tetapi sebaliknya sebagai orang yang minim pengetahuan, hal ini dapat mengingatkan beberapa hal dibalik kejadian tersebut yang mungkin banyak dipahami tetapi sering dilupakan dan diabaikan.

Hati adalah hal yang terpenting dalam diri manusia. Hati sebagai pusat metabolisme keimanan dan ketakwaan. Hati bagaikan pilot yang mengarahkan kehidupan spiritual manusia dan kualitas spiritual langsung turut menentukan, mempengaruhi laku sosial seseorang. Sungguh betapa penting posisi hati bagi tubuh dan diri manusia. Hati menjadi satu-satunya perkara yang menentukan tubuh dan diri manusia. 

Melalui proses yang sedemikian, sungguh apa yang terjadi pada nabi adalah simbol bagi umatNya. Bahwa hati adalah perkara penting untuk selalu dirawat mengalahkan bagian tubuh lainnya. Tentunya, menyehatkan hati dan meriasnya jauh lebih penting dari pada merias wajah, bersolek tubuh, bahkan lebih penting dari pada mengasah otak. Inilah hal yang sering kita lupa. Hati kerap kali tidak menjadi panglima dalam kehidupan. Kedudukannya telah tergeser oleh otak yang mengandalkan logika dan rasio. Padahal dengan berbagai pertimbangan bahwa keadilan dan kebenaran sumbernya adalah hati, bukan otak.

Lalu bagaimana dengan kita agar hati terhindar dari riya', ujub, takabur serta hasad? Imam al-Ghazali berpesan dalam kitab "Mizanul Amal" bahwa hati hendaknya dihiasi dengan empat kesalehan. Yaitu hikmah (kebijaksanaan), kesederhanaan (iffah), keberanian (syaja'ah), dan keadilan ('adalah).

Semoga kita dapat memetik hikmah di bulan Rajab, ternyata mengapa Allah menyuruh dua malaikat membedah dada dan mencuci hati? Bukan karena hati Nabi ada kotoran atau bukan karena Nabi bersatatus ma'shum atau terjaga dari dosa. Namun, dari kejadian itu adalah perlambang bagi kita selaku umatNya bahwa: membersihkan hati, merawat hati, menghiasi hati adalah pekerjaan utama yang harus didahulukan dari pada lainnya. Dengan kejernihan hati dari riya', ujub, takabur, serta hasad akhirnya kita bisa mendekat dengan Sang Khaliq  sehingga kita bisa Mi'raj setinggi-tingginya.


Kalidawir,  11 Maret 2021.




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Makna Taubat Sejati

Oleh: Imam Agus Taufiq Kamis, 26 Desember 2024 sekitar pukul 12.45 WIB tiba-tiba ponsel saya  berbunyi. Mendengar itu, saya bergegas menuju ponsel yang berada di dekat computer. Tanpa basa-basi, saya segera mengangkat telpon. Ternyata telpon itu, salah satu kolega penyuluh kecamatan yang meminta tolong untuk menggantikan kajian rutin IMUD (Ibu-ibu muda). Kebetulan, kolega saya tidak bisa hadir dengan alasan ada kabar duka dari salah satu keluarganya. Sehingga harus mencari badzal (pengganti) dalam waktu singkat di kajian rutinnya. Saya pun akhirnya tidak bisa menolak, dan  mengiyakan mendatangi kajian rutin tanpa berpikir panjang apa nanti  kitab yang dikaji. Sebelum menutup telpon, kolega saya mengatakan"Nanti yang dikaji kitab Minhaj al Abidin bab makna taubat sejati" mendengar itu, saya harus segera bergegas mencari kitab dan membuka sebentar ala kadarnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Saya segera berangkat di majlis taklim binaan kolega saya. Tiba di lo...

Muharram Berkah Muhasabah dan Hijrah

Oleh:  Agus Taufiq Alhamdulillah tahun ini masih diberi kesempatan menjumpai tahun baru Hijriah. Momentum tahun baru bukan sekedar ceremonial pergantian tahun kalender Hijriyah, tapi juga momentum spiritual yang penting untuk terus melakukan muhasabah (intropeksi diri) dan hijrah (perubahan menuju kebaikan).  Muhasabah dan hijrah hal yang penting untuk diwujudkan dengan penuh perjuangan dan niat yang tulus. Dalam Al Quran disebutkan tentang perintah muhasabah: يأيها الذين آمنوا اتقوالله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوالله ان الله خبير بما تعملون. Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperlihatkan  apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.  Muhasabah berarti menghitung dan evaluasi sejauh mana amal yang kita lakukan setahun. Apakah amal baik dan buruk seimbang, atau amal baik unggul dan sebaliknya. Muharram menga...