Langsung ke konten utama

Kesehatan dan Pikiran Positif

Imam Agus Taufiq




Sebagian besar penyakit seperti hipertensi, diabetes, sesak, asma, jantung, penyakit alergi dan lain-lainnya, selain disebabkan karena kurangnya perhatian terhadap diri kita dalam menjaga kesehatan jasmani, ternyata juga dipengaruhi oleh beban pikiran yang terlalu berat.

Beban pikiran yang saya maksud di sini adalah tekanan kejiwaan (stres) yang meliputi perasaan takut (was-was), sedih dan jengkel (emosi). Dalam ilmu kedokteran, hal seperti ini lazim dikenal dengan istilah psikosomatik, seperti perasaan perut kembung yang terkadang disertai muntah-muntah dan buang air besar. Itu semua disebabkan oleh jiwa yang tegang, misalnya karena mendengar berita yang menyedihkan atau merasa takut (was-was).

Sebagai manusia biasa, tentu kita tak luput dari perasaan dan was-was yang menghantui pikiran. Apalagi bagi yang menderita penyakit, dia sering mengukur keadaan dirinya dengan keadaan orang lain. Misalnya jika seseorang pernah menderita penyakit jantung, walaupun menurut dokter penyakit jantungnya tersebut sudah sembuh karena disiplin menjaga kesehatan diri dan selalu mengikuti petunjuk dokter, ketika tiba-tiba mendengar orang lain meninggal karena penyakit jantung, dia pun akan was-was atau marasa takut. Dia khawatir kalau dirinya akan senasib dengan penderita yang meninggal dunia. Kita harus paham bahwa kondisi setiap orang tak sama. Bisa jadi, penderita yang meninggal tadi karena kurang menjaga kesehatannya dan memang ajalnya sudah tiba. Artinya, hal tersebut sudah menjadi ketentuan takdir Allah SWT. 

Beban pikiran ternyata juga ada korelasi timbal balik dengan lambung manusia, yaitu berupa hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Artinya, jika pikiran terganggu, maka lambung dan organ-organ pencernaan kita ikut terganggu. Karena ada hubungan yang saling berpengaruh tersebut, fungsi kerja jantung tak normal lagi sehingga bisa mempengaruhi kerja panca indera.

Kita memang diharuskan berusaha mengobati semua penyakit yang diderita melalui pengobatan medis atau non medis. Namun, usaha kita akan sia-sia belaka jika tidak disertai pengobatan melalui pemeliharaan stabilitas alam pikiran kita sendiri. 

Ternyata, kesehatan dan pikiran positif ada hubungan timbal balik yang keduanya perlu dijaga dan dirawat. Mengingat betapa pentingnya kesehatan bagi kita maka menjaga pola makan, pola hidup, dan pola pikir perlu terus dijalankan guna menuju sehat lahir dan batin sesuai slogan "Mens  Sana in Corpore Sano"


Kalidawir, 22 Maret 2021.


Komentar

  1. Semoga kita dapat mendisiplinkan emosi. Karena dengan cara itu, aura positif pada pikiran akan terhubung

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Makna Taubat Sejati

Oleh: Imam Agus Taufiq Kamis, 26 Desember 2024 sekitar pukul 12.45 WIB tiba-tiba ponsel saya  berbunyi. Mendengar itu, saya bergegas menuju ponsel yang berada di dekat computer. Tanpa basa-basi, saya segera mengangkat telpon. Ternyata telpon itu, salah satu kolega penyuluh kecamatan yang meminta tolong untuk menggantikan kajian rutin IMUD (Ibu-ibu muda). Kebetulan, kolega saya tidak bisa hadir dengan alasan ada kabar duka dari salah satu keluarganya. Sehingga harus mencari badzal (pengganti) dalam waktu singkat di kajian rutinnya. Saya pun akhirnya tidak bisa menolak, dan  mengiyakan mendatangi kajian rutin tanpa berpikir panjang apa nanti  kitab yang dikaji. Sebelum menutup telpon, kolega saya mengatakan"Nanti yang dikaji kitab Minhaj al Abidin bab makna taubat sejati" mendengar itu, saya harus segera bergegas mencari kitab dan membuka sebentar ala kadarnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Saya segera berangkat di majlis taklim binaan kolega saya. Tiba di lo...

Muharram Berkah Muhasabah dan Hijrah

Oleh:  Agus Taufiq Alhamdulillah tahun ini masih diberi kesempatan menjumpai tahun baru Hijriah. Momentum tahun baru bukan sekedar ceremonial pergantian tahun kalender Hijriyah, tapi juga momentum spiritual yang penting untuk terus melakukan muhasabah (intropeksi diri) dan hijrah (perubahan menuju kebaikan).  Muhasabah dan hijrah hal yang penting untuk diwujudkan dengan penuh perjuangan dan niat yang tulus. Dalam Al Quran disebutkan tentang perintah muhasabah: يأيها الذين آمنوا اتقوالله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوالله ان الله خبير بما تعملون. Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperlihatkan  apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.  Muhasabah berarti menghitung dan evaluasi sejauh mana amal yang kita lakukan setahun. Apakah amal baik dan buruk seimbang, atau amal baik unggul dan sebaliknya. Muharram menga...