Langsung ke konten utama

Wejangan Santri Yai Mubin

 Agus Taufiq



Malam itu tepatnya hari Minggu 27 Juni 2021 sekitar pukul 20.00 WIB saya sempatkan untuk silaturrahim ke kediaman santri sepuh almarhum KH. Abdul Majid yang familiar dengan sebutan yai Mubin. Sebut saja yai Mahfudz yang berdomisili tepatnya di desa Karang talun dusun Bendiljet. Rutinitas sehari-hari selain sebagai perangkat desa Karang talun, beliau juga sempatkan untuk bertholabul ilmi gulo wentah santri yang ada di lembaganya yang bernama Daarunnajah. 

Kusus santri yang beliau asuh adalah santri-santri yang sekarang duduk di bangku perkuliahan atau sudah bekerja di pagi hari. Kegiatan bertholabul ilmi beliau lakukan pada malam hari setelah salat Magrib. Di sela-sela kesibukan di kantor desa belum lagi panggilan kusus ketika ada orang meninggal, saya akui beliau tetap ada ghirrah untuk mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan generasi bangsa.

Beliau lebih senang mengajar taklim. Alasan beliau cenderung memilih mengajar taklim karena seberapa pun tinggi ilmu seseorang tanpa ada adab percuma. Dan adab harus dinomer satukan. Seseorang kalau tak punya adab bagaikan seekor lalat. Lalat itu senang hinggap di tempat kumuh dan di sembarang tempat. Kadang juga hinggap di makanan. Maka seseorang yang tak punya adab bagaikan lalat dan wajib disantap.

Adab juga bagaikan tepung dan ilmu bagaikan garam. Ketika seseorang akan membuat makanan semisal ote-ote, garam dan tepungnya pasti banyak tepungnya. Tak mungkin banyak garamnya, andaikan banyak garam pasti tak jadi ote-ote dan ambyar. Begitulah pentingnya adab dari pada Ilmu. 

Adab dan ilmu bagai dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Apabila dipisahkan bagaikan orang yang berjalan pincang. Maka layak kalau ada ahli hikmah yang memposisikan adab itu di atas ilmu. Dan pendidikan adab dikalangan santri pasti lebih getol dan digaung gemakan, supaya benar-benar menjadi lulusan yang berahlaqul karimah dan lulusan yang uji kelayakan dan kepatutan. 

Setelah bercerita banyak hal yang kaitan masalah tholabul ilmi, beliau memberikan wejangan yang isinya : Hidup itu tak usah aneh-aneh, kerjakan  pekerjaan dengan tekun, amalkan apa yang kita punya dan berpikirlah yang positif, serta jaga kesehatan dan jangan yang aneh-aneh. Coba kamu amati orang yang sakit itu karena pertama pola pikir yang salah, kedua pola makan yang tak teratur, ketiga pola hidup yang tak sesuai, dan yang keempat adalah kakean polah.

Untuk itu, maka kita harus pandai memilah dan memilih, mampu menjauhi 4 pola hidup yang salah kaprah. Sehingga bisa sehat lahir dan batin. Dan dapat menggapai keberkahan hidup dunia akhirat dengan selamat. Aamiin...


Kalidawir, 2 Juli 2021.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Makna Taubat Sejati

Oleh: Imam Agus Taufiq Kamis, 26 Desember 2024 sekitar pukul 12.45 WIB tiba-tiba ponsel saya  berbunyi. Mendengar itu, saya bergegas menuju ponsel yang berada di dekat computer. Tanpa basa-basi, saya segera mengangkat telpon. Ternyata telpon itu, salah satu kolega penyuluh kecamatan yang meminta tolong untuk menggantikan kajian rutin IMUD (Ibu-ibu muda). Kebetulan, kolega saya tidak bisa hadir dengan alasan ada kabar duka dari salah satu keluarganya. Sehingga harus mencari badzal (pengganti) dalam waktu singkat di kajian rutinnya. Saya pun akhirnya tidak bisa menolak, dan  mengiyakan mendatangi kajian rutin tanpa berpikir panjang apa nanti  kitab yang dikaji. Sebelum menutup telpon, kolega saya mengatakan"Nanti yang dikaji kitab Minhaj al Abidin bab makna taubat sejati" mendengar itu, saya harus segera bergegas mencari kitab dan membuka sebentar ala kadarnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Saya segera berangkat di majlis taklim binaan kolega saya. Tiba di lo...

Muharram Berkah Muhasabah dan Hijrah

Oleh:  Agus Taufiq Alhamdulillah tahun ini masih diberi kesempatan menjumpai tahun baru Hijriah. Momentum tahun baru bukan sekedar ceremonial pergantian tahun kalender Hijriyah, tapi juga momentum spiritual yang penting untuk terus melakukan muhasabah (intropeksi diri) dan hijrah (perubahan menuju kebaikan).  Muhasabah dan hijrah hal yang penting untuk diwujudkan dengan penuh perjuangan dan niat yang tulus. Dalam Al Quran disebutkan tentang perintah muhasabah: يأيها الذين آمنوا اتقوالله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوالله ان الله خبير بما تعملون. Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperlihatkan  apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.  Muhasabah berarti menghitung dan evaluasi sejauh mana amal yang kita lakukan setahun. Apakah amal baik dan buruk seimbang, atau amal baik unggul dan sebaliknya. Muharram menga...