Langsung ke konten utama

Kelola Emosi untuk Kebaikan Hidup

 Agus Taufiq 


"Barang siapa menahan amarahnya padahal mampu melupakannya, Allah SWT akan memanggilnya dihadapan para makhluk pada hari kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan."

 (HR. Abu Daud. Ibnu Majah)



Acap kali kita sering mendengar kata emosi, dan terjadi salah kaprah mengasosiasikannya dengan kemarahan yang lepas kontrol. Padahal, emosi sebetulnya merupakan segala perasaan dalam diri bisa berupa perasaan negatif dan positif. Perasaan negatif seperti marah, kesal, cemas, dan takut, sedangkan perasaan positif seperti kegembiraan, semangat, suka cita, dan senang.

Namanya seseorang pasti ingin sukses. Kesuksesan seseorang dapat ditentukan oleh emosinya. Tugas seseorang adalah bagaimana mengolah emosi tersebut agar senantiasa berada dalam kondisi positif sehingga mampu memberikan hasil yang  baik. 

Emosi sebenarnya merupakan energi yang bergerak. Ia tak dapat dimusnahkan tetapi bisa dikelola atau dikendalikan, melepas emosi yang negatif dan berusaha mengembangkan emosi yang positif. Ibarat emosi adalah suatu nyawa tindakan. Berkat suatu emosilah kita bisa menjadi orang yang sukses. Ternyata emosi dapat menghasilkan energi dalam diri yang keberadaannya sering tak disadari.

Emosi sangat berpengaruh terhadap batin kita. Bila kita berusaha terus berlatih untuk mengelola atau menghindari setiap emosi negatif yang datang, maka insyaallah hidup kita akan diliputi rasa kedamaian, kemudahan, dan ketentraman. Kondisi seperti inilah perlu dibiasakan agar potensi diri bisa maksimal untuk menunjang produktivitas kehidupan.

Dalam realita sehari-hari, yang namanya sifat dengki, iri, pelit, rakus, cemburu, pesimis sering memunculkan perasaan negatif. Begitu juga sebaliknya, seperti sikap  rela, sabar, jujur, optimis, dan positif thinking dapat melahirkan emosi pisitif, seperti ketenangan, keyakinan, percaya diri, suka cita, kasih sayang, yang tentu semua hal tersebut berdampak baik terhadap kehidupan kita, baik terhadap kesehatan maupun aktivitas yang kita tekuni dapat membuahkan hasil atau melahirkan sebuah karya.

Ketika kondisi perasaan tertekan dan tak terkontrol, seperti amarah, permusuhan, kebencian, depresi, putus asa, cemas, dan lainnya, akan berakibat pada diri seseorang menjadi pengeluh, bahkan lebih dari itu merasa dirinya orang yang nasibnya tak beruntung di jagad alam raya ini. Dan hal ini akan menjadi penghambat kesuksesan. Berbeda lagi jika emosi positif yang dominan dalam kehidupan sehari-hari, otomatis akan lebih bahagia dalam menjalani kehidupan ini. 

Kiranya, pikiran dan emosi saling berkaitan. Emosi bisa muncul disebabkan pikiran, dan pikiran juga bisa muncul karena perasaan atau emosi tertentu. Persoalannya, mana yang datang lebih dulu antara emosi dan pikiran untuk bisa mempengaruhi. Namun, pikiranlah yang sering menumbuhkan emosi tertentu. 

Ketika kita bisa menjaga pikiran dari hal negatif atau unfaedah, otomatis kita berada pada kondisi kontruktif dan produktif. Inilah yang menyebabkan kita hidup bahagia dan mampu meraih kesuksesan. Bahagia atau rasa damai sebetulnya selalu ada dalam diri kita, meski sering kalah oleh emosi-emosi negatif. Bila mampu melepaskan emosi negatif, kita akan berada di performa puncak atau terbaik sebagai manusia. Dan inilah yang menjadikan kita produktif sampai kapan pun.

Bila kita bisa menentukan sebuah pilihan, dari dua jenis emosi yaitu emosi negatif dan positif, mengapa kita tak memilih emosi yang dapat membawa kemanfaatan hidup? Maka, mulai sekarang kita berlomba-lomba menghadirkan pikiran, perasaan, dan perilaku yang positif karena semua itu akan membawa kebaikan dan kedamaian diri kita sendiri.


Kalidawir, 28 September 2021.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Makna Taubat Sejati

Oleh: Imam Agus Taufiq Kamis, 26 Desember 2024 sekitar pukul 12.45 WIB tiba-tiba ponsel saya  berbunyi. Mendengar itu, saya bergegas menuju ponsel yang berada di dekat computer. Tanpa basa-basi, saya segera mengangkat telpon. Ternyata telpon itu, salah satu kolega penyuluh kecamatan yang meminta tolong untuk menggantikan kajian rutin IMUD (Ibu-ibu muda). Kebetulan, kolega saya tidak bisa hadir dengan alasan ada kabar duka dari salah satu keluarganya. Sehingga harus mencari badzal (pengganti) dalam waktu singkat di kajian rutinnya. Saya pun akhirnya tidak bisa menolak, dan  mengiyakan mendatangi kajian rutin tanpa berpikir panjang apa nanti  kitab yang dikaji. Sebelum menutup telpon, kolega saya mengatakan"Nanti yang dikaji kitab Minhaj al Abidin bab makna taubat sejati" mendengar itu, saya harus segera bergegas mencari kitab dan membuka sebentar ala kadarnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Saya segera berangkat di majlis taklim binaan kolega saya. Tiba di lo...

Muharram Berkah Muhasabah dan Hijrah

Oleh:  Agus Taufiq Alhamdulillah tahun ini masih diberi kesempatan menjumpai tahun baru Hijriah. Momentum tahun baru bukan sekedar ceremonial pergantian tahun kalender Hijriyah, tapi juga momentum spiritual yang penting untuk terus melakukan muhasabah (intropeksi diri) dan hijrah (perubahan menuju kebaikan).  Muhasabah dan hijrah hal yang penting untuk diwujudkan dengan penuh perjuangan dan niat yang tulus. Dalam Al Quran disebutkan tentang perintah muhasabah: يأيها الذين آمنوا اتقوالله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوالله ان الله خبير بما تعملون. Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperlihatkan  apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.  Muhasabah berarti menghitung dan evaluasi sejauh mana amal yang kita lakukan setahun. Apakah amal baik dan buruk seimbang, atau amal baik unggul dan sebaliknya. Muharram menga...