Langsung ke konten utama

Dampak Keyakinan Spiritual terhadap Emosi dan Pikiran

 Imam Agus Taufiq


" Ketika kita merasa lebih yakin dan penuh pengharapan dalam rangka mengetuk pintu langit, maka harus berpikiran positif"

--Santri Mbeling.


Pemahaman spiritual atau keyakinan spiritual sangat diperlukan bagi orang yang beragama. Dengan beragama secara totalitas diharapkan seseorang mampu untuk mampu menggali pemahaman atau keyakinan dalam memeluk agama yang dianutnya. Beragama itu pilihan, dan diharapkan dengan beragama sesorang tak akan kacau. Mengingat kata "agama" itu dari bahasa Sansekerta a berarti tidak gama kacau. 

Orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang ajaran agamanya, biasanya lebih mudah menghadapi tantangan atau ujian kehidupan. Seyogyanya orang yang memiliki kedalaman pemahaman suatu agama, batinnya tidak akan mudah goyah, pikirannya tidak akan negatif.  

Ketika kita dapat keuntungan, batin akan stabil dan tetap memancarkan emosi positif yakni grateful (bersyukur), humble (rendah hati) dan generous (bermurah hati). Sebaliknya ketika ketidak beruntungan menimpa kita, sikap dan pikiran positif tetap tumbuh dalam mental atau jiwa. Kita tabah dan rela, sabar, menerima kenyataan.

Orang yang mentalnya bermasalah seperti stres, depresi, tegang, dan takut, maka otomatis tubuhnya mengalami masalah. Kadang tubuhnya juga mudah terserang penyakit dan bibit penyakit. Sebaliknya, jika tubuhnya mengalami masalah atau terserang penyakit, maka mempengaruhi batinnya.

Jika harus dibandingkan, maka kondisi batin harus lebih sehat dan kuat. Dalam masalah ini, berpikir positif merupakan dari kerja batin (mental). Kematangan mental sangat berkaitan dengan kedewasaan (pengalaman), spiritual (keimanan), dan kebiasaan latihan (memotivasi diri).

Orang yang memiliki iman kuat, dia memiliki kondisi mental yang stabil selalu memancarkan emosi positif dari hati dan pikiran. Maka, hal termurah dan termudah, terefektif untuk menguatkan mental adalah dengan doa. Selain doa juga ditopang dengan dzikir, meditasi dan jenisnya.

Doa memang memiliki pengaruh luar biasa, baik pikiran mau pun emosi. Sebab, doa bisa menjadi kunci agar kita dapat berpikir positif dan perasaan positif. Tentunya doa yang penuh pengaharapan dan keyakinan.

Sebagaimana yang telah dibuktikan dalam banyak penelitian, bahwa doa bisa berefek bagi siapa pun yang kita doakan--yang tak terbatas oleh jarak, ruang, dan waktu. Dengan demikian emosi dan pikiran menjadi kontrol dan selalu berpikiran positif. Hal ini tentu akan berdampak terhadap sistem tubuh yang dapat yang dapat bekerja dengan maksimal. Inilah yang membuat kita senantiasa tetap produktif.



Tulungagung,  24 Februari 2022.


#Menulis adalah berbagi untuk kemajuan bangsa dan agama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Makna Taubat Sejati

Oleh: Imam Agus Taufiq Kamis, 26 Desember 2024 sekitar pukul 12.45 WIB tiba-tiba ponsel saya  berbunyi. Mendengar itu, saya bergegas menuju ponsel yang berada di dekat computer. Tanpa basa-basi, saya segera mengangkat telpon. Ternyata telpon itu, salah satu kolega penyuluh kecamatan yang meminta tolong untuk menggantikan kajian rutin IMUD (Ibu-ibu muda). Kebetulan, kolega saya tidak bisa hadir dengan alasan ada kabar duka dari salah satu keluarganya. Sehingga harus mencari badzal (pengganti) dalam waktu singkat di kajian rutinnya. Saya pun akhirnya tidak bisa menolak, dan  mengiyakan mendatangi kajian rutin tanpa berpikir panjang apa nanti  kitab yang dikaji. Sebelum menutup telpon, kolega saya mengatakan"Nanti yang dikaji kitab Minhaj al Abidin bab makna taubat sejati" mendengar itu, saya harus segera bergegas mencari kitab dan membuka sebentar ala kadarnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Saya segera berangkat di majlis taklim binaan kolega saya. Tiba di lo...

Muharram Berkah Muhasabah dan Hijrah

Oleh:  Agus Taufiq Alhamdulillah tahun ini masih diberi kesempatan menjumpai tahun baru Hijriah. Momentum tahun baru bukan sekedar ceremonial pergantian tahun kalender Hijriyah, tapi juga momentum spiritual yang penting untuk terus melakukan muhasabah (intropeksi diri) dan hijrah (perubahan menuju kebaikan).  Muhasabah dan hijrah hal yang penting untuk diwujudkan dengan penuh perjuangan dan niat yang tulus. Dalam Al Quran disebutkan tentang perintah muhasabah: يأيها الذين آمنوا اتقوالله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوالله ان الله خبير بما تعملون. Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperlihatkan  apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.  Muhasabah berarti menghitung dan evaluasi sejauh mana amal yang kita lakukan setahun. Apakah amal baik dan buruk seimbang, atau amal baik unggul dan sebaliknya. Muharram menga...