Langsung ke konten utama

Langkah menggapai pribadi terbaik

Kehidupan kita saat ini tidak bisa  lepas dari kita sendiri. Jika diri ini mempunyai kepribadian baik, maka akan mudah untuk menggapai kesuksesan. Agar bisa meraih kepribadian yang baik, maka diperlukan langkah-langkah konkrit demi menggapai pribadi terbaik tersebut. 
Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah:

Kenali diri 
Mengenali diri sangatlah penting untuk membuka tabir diri dengan 3 pertanyaan yang mendasar, yaitu: dari mana berasal, untuk apa aku hidup di dunia, dan akan ke mana  aku setelah mati. 
penghenalan diri sangatlah penting agar kita tidak terjebak dengan kesombongan, takabur, merasa nomer satu, meremehkan orang lain dan sebagainya. 

Terima diri 
kepribadian ini akan menjadi baik jika diri ini bisa mempunyai nilai dalam kehidupan sehari-hari. 
suatu hal yang sering dilupakan oleh diri adalah begitu kita banyak menerima dari Allah, sering kali lupa untuk mengasih ke sesama dan sekitarnya. Seharusnya setelah "menerima" segera mungkin untuk "memberi" 

Kembangkan diri 
Kepribadian akan semakin kuat dan bernilai jika mampu setiap saat mengembangkan dirinya untuk lebih dan lebih baik. 

Tingkatkan diri 
Kepribadian perlu ditingkatkan potensinya, karena tanpa latihan dan mencoba setiap saat, maka diri ini tidak akan berkembang. 
Kepribadian yang baik tidak saja diperlukan di dunia bisnis, melainkan di dalam kehidupan rumah tangga, bertetangga, dan bermasyarakat. Jika masing-masing diri telah mencapai kepribadian terbaik, maka kehidupan rumah tangganya menjadi baik, tetangganya, masyarakatnya semua kena imbasnya baik. 
Mari kita berlomba-lomba  untuk menjadi pribadi yang baik. 
Kalidawir, 29 Desember 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu