Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Semoga kebersamaan itu tetap bertahan

Ramadhan sungguh telah menjadi sekolah keluarga dann para orang tua. Betapa tidak, selama sebulan penuh, ada banyak pelajaran kebersamaan yang dibangun di antara anggota keluarga. Kendati, tidak selalu bersama, setidaknya selalu hadir keinginan selalu bersama dengan seluruh anggota keluarga dibanding bulan-bulan yang lain. Dan yang mmenakjubkan, tidak hanya terjadi di salah satu atau beberapa keluarga muslim saja atau juga keluarga muslim di salah satu negara, tetapi juga terjadi pada seluruh keluarga muslim dii seluruh belahan dunia. Ada beberapa kebersamaan bersama keluarga tatkala ramadhan tiba.   1. keberrsamaan dii saat makan sahur sepintas , makan sahur yang dilakukan pada waktu mendekati terbit fajar tidak begitu berarti atau menjadi aktifitas sangat berat dan melelahkan. Betapa tidak, para ibu harus dengan sabar dan kuat untuk selalu bangun lebih awal agar dapat mempersiapkan makan sahur. Itupun dilanjutkan dengan aktivitas membangunkan suami dan anak-anak sampai mere...

MALAM ID TIBA, TERINGAT PESAN MBAH KIAI MAIMUN ZUBAIR

"Sak makendut-makendute santri ojo nganti ora ngurip-urip malem riyoyo loro, paling gak sholat sunnah ba'diyah isya' rong roka'at, ditambah sholat witir sak roka'at, supoyo atine ora mati ing dalem dino akeh ati podo mati". "Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya ('idul Fithri dan 'idul Adlha) dengan melaksanakan sholat sunnah minimal dua roka'at setelah isya' dan satu roka'at witir, a gar hati tidak mati pada saat hati banyak yang mati". Inilah pesan dari Mbah Kyai Abdul Karim Lirboyo atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Mbah Manab". Pesan ini sering diutarakan oleh Mbah Maimoen Zubair, salah satu santri senior Mbah Manab. Pesan tersebut cocok dengan hadist: من أحيا ليلتي العيد لم يمت قلبه يوم تموت القلوب Ulama' menafsirkan bahwa matinya hati adalah ketika hati tersebut cinta akan dunia. Cara menghidupkan malam hari raya minimal dengan melakukan sholat isya...

Merajut Tali kebahagiaan

Mungkin kita sering berfikir bagaimana cara melakukan tiga hal dalam satu waktu, mungkin pikiran anda sama atau tidak dengan pikiranku.  Aku berfikir melakukan tiga hal dalam satu waktu bisa kita lakukan andaikan kita jadi seorang juragan atau pejabat yang mempunyai asisten atau pembantu, tapi tidak seperti itu.  Pekerjaan atau amalan ini dilakukan ngk usah nunggu menjadi juragan atau pejabat, tetapi kita bisa melakukan asalkan kita punya tekad u ntuk melakukannya. Di antara tiga pekerjaan yang bisa kita lakukan dalam satu waktu pertama adalah tatkala kita mau tidur membaca surat ikhlas tiga kali sebagaimana menghatamkan al-Qur'an tiga puluh juz, kedua barang siapa membaca tasbih, hamdalah, takbir yang dirangkai dalam lafal subhanallah wal hamdulillah wa lailaha illahu waAllahu Akbar sebagaimana ibadah haji dan umrah, ketiga barang siapa membaca shalawat sampai ia lelap tertidur itu sebagaimana kita mendapatkan syafa'at nabi Muhammad SAW. Demikian tadi tiga pekerjaan...

Investasi Akhirat

Sesuai cita-cita manusia ingin hidup bahagia dunia dan akhirat, acap kali diucapkan tatkala bermunajat kepada Sang Khaliq sehari semalam yaitu lima waktu. Usai sholat lima  dalam berdo'a berucap" Robbana atina fid dunya khasanah wa fil akhiroti khasanah waa qina adzabannari"tentu tidak cuma berdo'a saja tetapi harus dibarengi pembuktian amal perbuatan dengan niat yang tulus tanpa ada pamrih dan sum'ah. Untuk itu kita harus menata hati dalam berniat agar tidak salah sasaran yang berakibat sia-sia.  Pentingnya niat dalam suatu amalan adalah untuk membedakan ibadah satu dengan ibadah lainnya biar tidak keliru. Tanpa ada niat suatu amalan ibadah baik yang ada sangkut paut dengan Allah swt dan sesama manusia  tak terealisasi. Apalagi urusan akhirat kita harus sungguh-sungguh guna investasi di masa  akan datang demi kebahagiaan akhirat yang kita dambakan.