Hari ini Selasa tanggal 01 Oktober 2019 kita memperingati hari kesaktian Pancasila. Dan ternyata Pancasila dan Islam bukanlah dua hal yang harus dipilih salah satu sambil membuang yang lain. Keduanya dapat berjalan dan saling mengukuhkan, tidak bertentangan, dan tidak boleh dipertentangkan. Keduanya tidak saling mengalahkan bahkan saling menunjang, saling melengkapi dan harus sama - sama dilaksanakan dan diamalkan. Sebab pancasila baik makna dan tafsirannya tidak bertentangan dengan Islam, bahkan relevan dengan ajaran - ajaran Islam.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan yang Maha Esa pada prinsipnya menegaskan bahwa, bangsa Indonesia dan warganya mengakui adanya Tuhan. Fakta sejarah mencatat bahwa praktik keagamaan begitu kuat, mengakar, dan mewarnai perkembangan kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman purbakala hingga kemerdekaan.
Praktik sila ini secara konstitusional, bahwa beragama memperoleh jaminan kebebasan. Pada pasal 29 ayat 2 UUD 1945 berbunyi bahwa negara memberikan kebebasan kepada seluruh warga negara untuk memeluk agama dan mengamalkannya menurut agama masing -masing. Prinsip ini sesuai dengan Firman Allah SWT لكم دينكم ولي دين
" Untukmu agamamu dan untukku agamaku. " (Al-Kafirun: 6)
2. Kemanusian yang adil dan beradab
Kepercayaan akan ketuhanan yang Maha Esa meniscayakan manusia sebagai mahluk sosial. Sebab agama tidak hanya mengatur tata hubungan antara manusia sebagai makhluk dengan Tuhannya, namun juga tata hubungan antar sesama manusia. Perpaduan dua peran ini dalam Islam biasa disebut habl minallah wa habl min al-nas.
3. Persatuan Indonesia
Sila ini pada prinsipnya menyatakan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan wilayah menyatukan diri dalam ikatan kebangsaan Indonesia dan memiliki kehendak, cita-cita, tekad yang kuat untuk hidup bersama di tanah air Indonesia. Dan jargon NKRI harga mati sudah selayaknya dan wajib bagi kita bangsa Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan.
Sila ini, kekuasaan tertinggi berada pada rakyat tercermin dalam sistem demokrasi. Namun demokrasi disini dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan diputuskan berdasrkan musyawarah kekeluargaan. Demokrasi Indonesia memiliki corak khasnya sendiri, tidak seperti demokrasi pada umumnya yang hanya mencari suara terbanyak saja, sehingga melahirkan kebebasan tanpa batas. Demokarsi disini diputuskan dalam musyawarah, yakni upaya bersama untuk memecahkan persoalan dengan saling dialog, memberi pengertian, beradu argumen kemudian mengambil keputusan bersama dengan mufakat dalam suasana kekeluargaan. وشاورهم في الامر " Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. "(Ali Imran: 159).
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila terakhir ini maknanya sangat luas. Keadilan sosial berarti tidak ada diskriminasi dalam segala bidang yang menyangkut seluruh rakyat Indonesia, baik dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan lain - lainnya.
Semangat keadilan sesuai dengat spirit pemerataan ekonomi dalam al-Qur'an :
كي لا يكون دولة بين الأغنياء منكم
"Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kalian. "(Al-Hasyr: 7).
Dasar negara berupa pancasila ternyata sesuai dengan agama Islam, bahkan seperti sisi mata uang yang saling menunjang dan sejalan. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia tidak usah ragu dan takut berdosa untuk menerima Pancasila sebagai dasar negara.
Walhasil, NKRI adalah negara yang sah dan harus dibela dalam pandangan agama. Pancasila satu -satunya dasar negara yang bisa memayungi semua golongan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Tidak ada kata -kata khilafah dibumi pertiwi ini.
# Islam Yes...khilafah no... #
# NKRI harga mati... #
# Pancasila Jaya... #
Selamat Memperingati Hari Kesaktian Pancasila...
Joho, Selasa, 01 Oktober 2019. agustaufiq899@gmail.com.
abbuzahra. blogspot.co.id
Komentar
Posting Komentar