Oleh:
Imam Agus Taufiq
Tradisi masyarakat ketika menyambut pergantian tahun baru hijriyah biasanya menggelar doa bersama, yaitu doa akhir tahun dan awal tahun. Doa akhir tahun digelar setelah waktu salat Asar sampai sebelum Magrib, dan doa awal tahun digelar masuk waktu Magrib atau setelah Magrib. Tradisi ini sudah mendarah mendaging dilaksanakan secara turun- temurun di musholla, masjid, atau bahkan di kalangan pondok pesantren.
Ada juga tradisi menggelar doa bersama di perempatan, pertigaan, simpang lima sambil membawa takir plontang. Kedua tradisi tersebut intinya minta pertolongan kepada yang Maha Kuasa supaya dijauhkan dari segala musibah dan mendapatkan keberuntungan di tahun baru.
Tahun baru bukan hanya ceremonial yang digelar secara meriah dan kompak, tapi dibalik pergantian tahun, pasti ada hikmahnya. Hikmah pertama adalah intropeksi diri, intropeksi penting guna selalu meningkatkan kapasitas sebagai hamba sejati. Selama ini kita hanya disibukkan dengan yang namanya pekerjaan, atau sibuk ini, sibuk itu. Tapi kita lalai untuk mengorek pribadi kita. Sudahkah kita intropeksi salat kita, sudah komplit atau kurang, kusuk atau tidak, jamaah atau sendirian, bahkan sudahkah kita tambah dengan salat sunat rawatib dan lainnya. Sudahkah kita berpikir hal itu?
Kedua adalah hijrah. Hijrah atau perpindahan dari yang batil menuju yang haq, hijrah dari perkara haram menuju halal, atau hijrah dari barang subhat menuju halal. Hijrah dari hal yang tiada guna menuju hal serba guna. Sudahkah kita hijrah yang sebenarnya? Ketika kita diberi kenikmatan iman, Islam, dan kenikmatan kesehatan lahir batin?
Ketiga istiqomah. Istiqomah biasa disebut konsisten, konsisten dalam melaksanakan sesuatu yang bernilai positif. Sudahkah kita istiqomah dalam membaca Quran baik satu ayat, satu surat, atau bahkan satu juz? Mata kita baca Quran beberapa menit saja sudah terasa pedas dan segera menutup Quran, tetapi ketika memegang "setan gepeng" atau hp beberapa jam tak merasakan pedas di mata, bahkan merasa enjoy saja. Apakah ini yang disebut istiqamah? Naudzubillah, para kekasih Allah memang diberi karomah, tetapi kita tidak diberi karomah, hanya saja disuruh istiqamah. Karena istiqamah lebih baik dari seribu karomah.
Semoga di momen pergantian tahun baru, kita selalu diberikan kekuatan lahir batin, kesehatan, kemudahan dalam menggapai cita-cita untuk terus menebar energi positif dan berlomba-lomba dalam hal kebaikan, akhirnya termasuk kategori manusia beruntung di dunia dan akhirat. Aamiin...
Kalidawir, 7 Juli 2024.
Aamiin...semoga di tahun kedepan menjadi pribadi yang lebih baik
BalasHapusAamiin...
BalasHapus