Langsung ke konten utama

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh:

Imam Agus Taufiq



Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.  

Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi. 

Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. Nabi Muhammad bertemu nabi Adam menjumpai peristiwa aneh, ketika nabi Adam menoleh kanan terseyum, dan ketika menoleh ke kiri menangis. Apa maksud dari peristiwa itu? Ternyata, saat Adam menoleh ke kanan terseyum itu menggambarkan anak turunnya banyak yang masuk surga. Dan peristiwa Adam menoleh ke kiri menggambarkan anak turunnya juga banyak yang masuk neraka. Pelajaran yang dapat dipetik dari langit 1 bahwa manusia harus paham "Sangkan Paraning Dumadi" Soko ngendi, arep nek ngendi(Dari mana dan mau ke mana) yang biasanya kita kenal dengan kalimat Istirja' (Inna lillahi wa inna ilaihi roojiun). 

Kedua, nabi Muhammad berada di langit 2 bertemu dengan nabi Isa dan Yahya. Pelajaran yang dapat di petik dari peristiwa langit 2, bahwa seorang hamba ketika ingin naik atau wushul kepada Allah swt harus mempunyai sikap kepemudaan. Tidak boleh loyo(aras-arasen) harus semangat membara 45.

Ketiga, nabi Muhammad berada di langit 3 bertemu dengan nabi Yusuf as. Dari perjumpaan Muhammad dengan Yusuf, pelajaran yang dapat dipetik bahwa seorang hamba harus tekun, sungguh-sungguh, dan berusaha. Mengingat nabi Yusuf pernak diperbudak dan melalui proses panjang menjadi figur penguasa di zamannya. 

Keempat, nabi Muhammad berada di langit 4 bertemu dengan nabi Idris as, sosok nabi yang ahli dalam literasi. Pelajaran yang dapat dipetik dari perjumpaan Muhammad dengan Idris, bahwa seorang hamba ketika menghadap, bertemu dengan Allah swt harus kober, pinter, tur bener(punya ilmu). Misalnya, ketika hamba mengerjakan shalat harus paham, ngerti ilmunya shalat dari hal syarat, rukun shalat dan hal-hal yang membatalkannya. 

Kelima, nabi Muhammad bertemu dengan nabi Harun. Nabi Harun selalu mendampingi nabi Musa, dan juga nabi Harun ahli dialog, orator. Dari perjumpaan nabi Muhammad dengan nabi Harun ada pelajaran yang dipetik, bahwa ketika hamba sowan atau mengahadap Allah swt harus harus pandai, berkata benar, dan melafalkan fasih. 

Keenam, nabi Muhammad bertemu dengan nabi Musa. Nabi Musa merupakan nabi yang selalu berpihak kaum lemah, tertindas. Bahkan nabi yang ikut andil memprotes shalat awalnya 50 waktu shalatan akhirnya menjadi 5 waktu. Pelajaran yang dapat dipetik dari perjumpaan nabi Muhammad dengan Musa, bahwa seorang hamba mempunyai belas kasihan terhadap rakyat kecil, dan kaum yang lemah, tertindas. 

Ketuju, nabi Muhammad bertemu dengan nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim merupakan nabi yang menemukan ka'bah yang pernah hilang pada waktu banjir bandang zamanya nabi Nuh. Ketika menemukan ka'bah, maka nabi Ibrahim segera membangun dengan cara meninggikannya. Nabi Ibrahim juga terkenal dengan figur yang sifat tawakalnya paling tinggi. Hal ini bisa dilihat ketika beliau menikah belum segera mempunyai keturunan, dan ketika mempunyai keturunan yang namanya Ismail, beliau rela meninggalkan isteri dan anaknya pergi ke Palestina. Dan juga rela putra tercintanya Ismail untuk disembelih karena perintah Allah swt. Pelajaran yang dapat dipetik dari perjumpaan Muhammad dengan Ibrahim, bahwa seorang hamba dalam beribadah harus punya prinsip totalitas tawakal/ pasrah kepada Allah swt. 

Demikianlah setes hikmah perjalanan Isra' Mi'raj nabi Muhammad saw, semoga kita selalu dimudahkan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas shalat lima waktu dan juga dapat mengambil ibroh Mi'raj nabi Muhammad mulai langit 1 sampai 7 sehingga menjadi hamba yang tatak, tutuk, tuntas, istiqomah. Walhasil hamba yang paripurna. Aamiin... 


Late post. 

Kalidawir, 28 Januari 2025.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi ...

Tahun Baru Spirit Baru

Oleh : Imam Agus Taufiq Tradisi masyarakat ketika menyambut pergantian tahun baru hijriyah biasanya menggelar doa bersama, yaitu doa akhir tahun dan awal tahun. Doa akhir tahun digelar setelah waktu salat Asar sampai sebelum Magrib, dan doa awal tahun  digelar masuk waktu Magrib atau setelah Magrib. Tradisi ini sudah mendarah mendaging dilaksanakan secara turun- temurun di musholla, masjid, atau bahkan di kalangan pondok pesantren.  Ada juga tradisi menggelar doa bersama di perempatan, pertigaan, simpang lima sambil membawa takir plontang. Kedua tradisi tersebut intinya minta pertolongan kepada yang Maha Kuasa supaya dijauhkan dari segala musibah dan mendapatkan keberuntungan di tahun baru.  Tahun baru bukan hanya ceremonial yang digelar secara meriah dan kompak, tapi dibalik pergantian tahun, pasti ada hikmahnya. Hikmah pertama adalah intropeksi diri, intropeksi penting guna selalu meningkatkan kapasitas sebagai hamba sejati. Selama ini kita hanya disibukkan dengan yang ...