Langsung ke konten utama

Cara Arif Dan Tidak Gegabah Dalam Berdakwah




Saya yakin bahwa da'i dalam berdakwah selalu mengedepankan amar ma'ruf nahi munkar. Dan amar ma'ruf harus dilakukan dengan cara yang produktif & tidak destruktif. Da'i dalam ber amar ma'ruf nahi munkar tidak boleh kaku & terkungkung dalam formalitas praktek amar ma'ruf nahi munkar tetapi lupa akan tujuannya, yakni usaha untuk menghilangkan kemungkaran itu sendiri . Sehingga amar ma'ruf nahi munkar dilakukan dengan cara-cara yang destruktif & kontra produktif. Allah SWT berfirman dalam surat an-Nahl: 125
ادع الي سبيل ربك بالحكمة والموعظةالحسنة وجدلهم بالتي هي احسن
"Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah &nasihat yang baik & bantahlah mereka dengan cara yang baik." ( an-Nahl: 125)

Dalam ayat diatas Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menggunakan cara yang simpatik dalam seruan dakwah. Padahal ayat itu diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam rangka menghadapi kaum Yahudi. Dan yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kalau dengan non muslim saja Allah SWT memerintahkan kita bersikap simpatik, apa lagi dengan sesama muslim. Mengapa sikap simpatik diperintahkan oleh Allah SWT ? Sebab jika sebuah seruan dilakukan dengan cara-cara kaku, destruktif, dan kontra produktif, bukan penerimaan yang muncul tetapi penolakan. Allah berfirman:
ولوكنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك
"Andai kau bersikap keras lagi berhati kasar, pasti mereka akan menjauh dari sekelilingmu." (Ali Imran: 159)
Kemudian, mengapa dalam melakukan amar ma'ruf dilarang menggunakan cara-cara keras? Bukankah melakukan perintah atau melarang sesuatu identik dengan sebuah tekanan? Muhammad bin Muhammad al-Qurasyi dalam kitab Ma'alim al-Qurbah menjawab sebuah alasan logis mengenai hal tersebut:
لان لاغلاظ في الزجر ربما اغري بالمعصية والتعنيف بالموعظةينفرالقلوب
"Karena berlaku kasar dalam melarang seringkali membuat mereka semakin berani dalam bermaksiat, dan memberi teguran keras membuat hati enggan menerima.
Dari ibarat di atas jelas, bahwa cara yang keras bukanlah cara yang tepat dalam melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Disisi lain, tidak ada ruginya melakukan amar ma'ruf nahi mukar dengan cara baik & bijak. Justru lebih mudah diterima masyarakat.
Kita tengok sistem walisongo dalam menghadapi masyarakat Nusantara era pra-Islam ( animisme & dinamisme). Andai walisongo menggunakan cara kaku & keras dalam menghadapi kemungkaran, tentunya ungkapan "Negara Indonesia adalah negara dengan muslim terbanyak di dunia, hanyalah mimpi belaka. Sejalan dengan semangat Walisongo menggunakan slogan sabda Nabi Muhammad  SAW:
يسرواولاتعسروا، وبشرواولاتنفروا
"Ringankanlah, jangan mempersulit! Buatlah mereka gembira, jangan buat mereka lari!" (HR. Bukhari)
Kesimpulannya, amar ma'ruf nahi munkar harus dilakukan dengan bijak & tidak dengan mengedepankan emosi semata sehingga menimbulkan tindakan-tindakan anarkis, destruktif, kontra produktif.
Kalidawir, Sabtu Legi, 21 Maret 2020. 11.17 WIB.
Oleh: Taufiq Agus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Makna Taubat Sejati

Oleh: Imam Agus Taufiq Kamis, 26 Desember 2024 sekitar pukul 12.45 WIB tiba-tiba ponsel saya  berbunyi. Mendengar itu, saya bergegas menuju ponsel yang berada di dekat computer. Tanpa basa-basi, saya segera mengangkat telpon. Ternyata telpon itu, salah satu kolega penyuluh kecamatan yang meminta tolong untuk menggantikan kajian rutin IMUD (Ibu-ibu muda). Kebetulan, kolega saya tidak bisa hadir dengan alasan ada kabar duka dari salah satu keluarganya. Sehingga harus mencari badzal (pengganti) dalam waktu singkat di kajian rutinnya. Saya pun akhirnya tidak bisa menolak, dan  mengiyakan mendatangi kajian rutin tanpa berpikir panjang apa nanti  kitab yang dikaji. Sebelum menutup telpon, kolega saya mengatakan"Nanti yang dikaji kitab Minhaj al Abidin bab makna taubat sejati" mendengar itu, saya harus segera bergegas mencari kitab dan membuka sebentar ala kadarnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Saya segera berangkat di majlis taklim binaan kolega saya. Tiba di lo...

Muharram Berkah Muhasabah dan Hijrah

Oleh:  Agus Taufiq Alhamdulillah tahun ini masih diberi kesempatan menjumpai tahun baru Hijriah. Momentum tahun baru bukan sekedar ceremonial pergantian tahun kalender Hijriyah, tapi juga momentum spiritual yang penting untuk terus melakukan muhasabah (intropeksi diri) dan hijrah (perubahan menuju kebaikan).  Muhasabah dan hijrah hal yang penting untuk diwujudkan dengan penuh perjuangan dan niat yang tulus. Dalam Al Quran disebutkan tentang perintah muhasabah: يأيها الذين آمنوا اتقوالله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوالله ان الله خبير بما تعملون. Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperlihatkan  apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.  Muhasabah berarti menghitung dan evaluasi sejauh mana amal yang kita lakukan setahun. Apakah amal baik dan buruk seimbang, atau amal baik unggul dan sebaliknya. Muharram menga...