Langsung ke konten utama

Membaca Bukan Sekadar Mengeja Kata

 Imam Agus Taufiq 






"Kalimat boleh terhapus, gagasan boleh dibungkam, tetapi imajinasi tetap abadi"

---Gus Nadir---



Saat kita membaca sebuah tulisan, sebenarnya apa yang kita cari dari bacaan itu ? Apakah sekadar hiburan ? Atau ingin dapat info baru ? Nampaknya, gus Nadir memberikan bocoran dari aktivitas membaca. Menurut gus Nadir, dalam aktivitas membaca hendaknya carilah jiwa penulisnya, raih imajinasinya, dan resapi energinya. 

Tulisan yang bagus adalah tulisan yang menyodorkan jiwa pemilik kata dan kalimat pembacanya. Ketika membeli buku, bukan saja kertas dan tinta yang dibeli. Saat membaca sebuah untaian kalimat, bukan saja ejaan huruf yang kita tangkap dalam pikiran. Bisakah kita menyelami jiwa penulisnya ? Sebenarnya untaian kata dan rangkaian kalimat yang telah dilepaskan oleh penulis dari jemarinya adalah bagian dari jiwa penulis yang diserahkannya kepada pembaca. 

Tulisan yang baik ala gus Nadir adalah tulisan yang bisa mengajak berkelana dalam imajinasi kita. Kita dibawa turut serta bukan sekadar pada gagasan penulis yang mungkin kita sukai dan seketika kita bantah, melainkan lebih dari itu. Tulisan yang dahsyat akan mengajak kita menyusuri tepian imajinasi penulis dan mendorong mengembangkan imajinasi kita sendiri. Saat imajinasi penulis bertemu dengan imajinasi pembaca, buku atau artikel yang sedang kita baca telah berhasil menjalankan misinya. Setiap membaca ulang, tulisan dahsyat akan selalu membuka ruang imajinasi yang berbeda. 

Kita yang hendak membungkam sebuah tulisan hanya karena tidak sependapat dengan gagasan di dalamnya akan kecewa. Kalimat boleh terhapus, gagasan boleh dibungkam, tetapi imajinasi akan terus abadi. Itulah sebabnya penulis akan tetap hidup di benak para pembacanya meskipun penulisnya sudah meninggal ratusan atau ribuan tahun lalu. Dan tidak bosan kita membacanya berulang-ulang.

Tulisan yang bagus ala gus Nadir tidak hanya sekadar berbagi jiwa pemilik kata, dan mempertemukan imajinasi penulis dengan pembaca, tapi juga menebar energi. Betapa banyak orang yang tergerak hanya karena kekuatan energi rangkaian kalimat. Menurutnya, tulisan tanpa energi hanya sekadar mengajari pembaca mengeja kata. Makna tulisan ditentukan oleh sejauh mana energi dihadirkan yang mampu diraih oleh pembaca. Seolah kita merasakan ada yang menari-nari di kepala dan ada yang membuat bergetar hati kita. Laksana ada kilatan listrik di darah kita. Semua hanya karena meresapi energi sebuah tulisan. 

Mulai dari sekarang kita membuka al-Quran. Mulai saat itu kita akan terkejut setiap membaca al-Quran : sebenarnya kita ingin merengkuh jiwa al-Quran, meraih imajinasinya dan belajar meresapi energinya. Al-Quran itulah buku terbaik!


Kalidawir, 11 Februari 2021.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Muharram Berkah Muhasabah dan Hijrah

Oleh:  Agus Taufiq Alhamdulillah tahun ini masih diberi kesempatan menjumpai tahun baru Hijriah. Momentum tahun baru bukan sekedar ceremonial pergantian tahun kalender Hijriyah, tapi juga momentum spiritual yang penting untuk terus melakukan muhasabah (intropeksi diri) dan hijrah (perubahan menuju kebaikan).  Muhasabah dan hijrah hal yang penting untuk diwujudkan dengan penuh perjuangan dan niat yang tulus. Dalam Al Quran disebutkan tentang perintah muhasabah: يأيها الذين آمنوا اتقوالله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوالله ان الله خبير بما تعملون. Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperlihatkan  apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.  Muhasabah berarti menghitung dan evaluasi sejauh mana amal yang kita lakukan setahun. Apakah amal baik dan buruk seimbang, atau amal baik unggul dan sebaliknya. Muharram menga...

Makna Taubat Sejati

Oleh: Imam Agus Taufiq Kamis, 26 Desember 2024 sekitar pukul 12.45 WIB tiba-tiba ponsel saya  berbunyi. Mendengar itu, saya bergegas menuju ponsel yang berada di dekat computer. Tanpa basa-basi, saya segera mengangkat telpon. Ternyata telpon itu, salah satu kolega penyuluh kecamatan yang meminta tolong untuk menggantikan kajian rutin IMUD (Ibu-ibu muda). Kebetulan, kolega saya tidak bisa hadir dengan alasan ada kabar duka dari salah satu keluarganya. Sehingga harus mencari badzal (pengganti) dalam waktu singkat di kajian rutinnya. Saya pun akhirnya tidak bisa menolak, dan  mengiyakan mendatangi kajian rutin tanpa berpikir panjang apa nanti  kitab yang dikaji. Sebelum menutup telpon, kolega saya mengatakan"Nanti yang dikaji kitab Minhaj al Abidin bab makna taubat sejati" mendengar itu, saya harus segera bergegas mencari kitab dan membuka sebentar ala kadarnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Saya segera berangkat di majlis taklim binaan kolega saya. Tiba di lo...