Langsung ke konten utama

Santri Sekarang Aset Masa Depan

 Imam Agus Taufiq


Di zaman milenial yang berbasis serba teknologi perlu untuk mendidik generasi dengan didikan yang fit and proper test. Ada yang mengatakan ini zaman adalah zaman fitnah, zaman edan. Namun, nampaknya mendidik untuk menyiapkan generasi yang tangguh lebih penting dan harus dipersiapkan yang matang agar tak tergerus derasnya arus zaman. 

Mendidik untuk mempersiapkan generasi yang gemilang tak cuma cukup transfer pengetahuan, tetapi juga transfer nilai. Perlu pendidikan karakter, uswah hasanah yang kokoh sehingga ibarat bangunan sudah memiliki pondasi yang kokoh. Mau dibangun lantai berapa pun pondasinya masih kekar dan kuat bertahan.

Anak adalah amanah, titipan dari yang Maha Agung yang harus  dirawat dan dijaga. Dan atas amanah yang diberikan Allah pasti dimintai pertanggung jawabannya. Maka dengan amanah yang diberikan Allah sebisa mungkin harus kita tunaikan. Setelah pertama kali kita kenalkan anak kita dengan imanisasi secara yakin, maka selanjutnya anak dididik atas dasar berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Apapun jadinya, anak adalah penerus orang tua, menggatikan kedudukan, penerus estafet perjuangan, ketika orang tua sudah kembali ke alam baka atau sangkan paraning dumadi. 

Begitu juga santri dalam menuntut ilmu harus mau bersusah payah dan istiqomah dalam belajarnya. Sebab dalam pundak santri ada beban berat yang harus ditanggung dan tidak bisa diwakilkan. Seorang santri harus memegang prinsip "apa yang kau hasilkan di waktu kecil akan bermanfaat di waktu tua". 

Berkaitan dengan anak adalah pengganti bapak, atau santri pengganti kiai, saya teringat ketika dulu belajar nahwu pada nadzom bait Alfiyah Ibnu Malik no 414 dikatakan:

وَمَا يَلِـــىْ الْـمُضَافَ يَــأْتِى خَلفا ۝عَنْهُ فِى اْلإِعْرَابِ إِذَا مَا حُذِفَا

"Lafadz yang mendampingi mudhof, yaitu mudhof ilaih, bisa menempati atau menggantikan posisi mudhof. Ketika mudhofnya dibuang". Bisa diibaratkan, bahwasannya seorang santri kelak akan menjadi generasi penerus bagi perjuangan para kia di muka bumi ini, di kala para kia  dipanggil untuk menghadap keharibaan Allah. Sedangkan manusia  mau tidak mau yang hidup pasti akan mati, yang ada pasti akan tiada. Begitu juga seorang  kiai.

Semoga perjuangan para santri di mana pun dan kapanpun benar-benar mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan kelak dapat meneruskan estafet perjuangannya dalam menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW yang diturunkan lewat perjuangan Salafunassholih yang sesuai dengan kondisi zaman. Aamiin...


Kalidawir, 10 Februari 2021.




Komentar

  1. Amiin, semoga semangat santri selalu menggelora dalam mempelajari ilmu dan mengamalkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...terima kasih mau mampir dan berkomentar...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Makna Taubat Sejati

Oleh: Imam Agus Taufiq Kamis, 26 Desember 2024 sekitar pukul 12.45 WIB tiba-tiba ponsel saya  berbunyi. Mendengar itu, saya bergegas menuju ponsel yang berada di dekat computer. Tanpa basa-basi, saya segera mengangkat telpon. Ternyata telpon itu, salah satu kolega penyuluh kecamatan yang meminta tolong untuk menggantikan kajian rutin IMUD (Ibu-ibu muda). Kebetulan, kolega saya tidak bisa hadir dengan alasan ada kabar duka dari salah satu keluarganya. Sehingga harus mencari badzal (pengganti) dalam waktu singkat di kajian rutinnya. Saya pun akhirnya tidak bisa menolak, dan  mengiyakan mendatangi kajian rutin tanpa berpikir panjang apa nanti  kitab yang dikaji. Sebelum menutup telpon, kolega saya mengatakan"Nanti yang dikaji kitab Minhaj al Abidin bab makna taubat sejati" mendengar itu, saya harus segera bergegas mencari kitab dan membuka sebentar ala kadarnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Saya segera berangkat di majlis taklim binaan kolega saya. Tiba di lo...

Muharram Berkah Muhasabah dan Hijrah

Oleh:  Agus Taufiq Alhamdulillah tahun ini masih diberi kesempatan menjumpai tahun baru Hijriah. Momentum tahun baru bukan sekedar ceremonial pergantian tahun kalender Hijriyah, tapi juga momentum spiritual yang penting untuk terus melakukan muhasabah (intropeksi diri) dan hijrah (perubahan menuju kebaikan).  Muhasabah dan hijrah hal yang penting untuk diwujudkan dengan penuh perjuangan dan niat yang tulus. Dalam Al Quran disebutkan tentang perintah muhasabah: يأيها الذين آمنوا اتقوالله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوالله ان الله خبير بما تعملون. Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperlihatkan  apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.  Muhasabah berarti menghitung dan evaluasi sejauh mana amal yang kita lakukan setahun. Apakah amal baik dan buruk seimbang, atau amal baik unggul dan sebaliknya. Muharram menga...