Langsung ke konten utama

Jumat Akhir Tahun yang Harus Sat Set

 Oleh : Imam Agus Taufiq


Ketepatan Jumat kemarin 29 Juli 2022 lagi santai di rumah. Kebiasaan ketika berada di rumah pagi hari, saya gunakan untuk olahraga santai jalan-jalan sekitar rumah dan  menyapu membersihkan sampah yang ada di sekitar rumah. Bahkan hal ini menjadi rutinitas sekedar untuk mengendorkan otot-otot yang kaku.

Tak ketinggalan menemani aktifitas pagi hari secangkir kopi dan jajan gorengan yang masih hangat plus aroma kopi yang penuh cita rasa produk kas warung Sutris Bolorejo Kauman racikan isteri tercinta sambil menyiapkan sarapan sebelum berangkat mengabdi di MI Riyadlotul Uqul Joho 1 yang lokasinya dekat rumah sekitar 200 meter.

Di sela-sela membersihkan rumah, isteri berpamitan bersama si sulung untuk berangkat ke sekolah. Aktifitas lanjut  ditemani buah hati yang ke dua usia 2,5 tahun. Sambil senda gurau tak terasa jarum jam menunjukkan pukul 11.00 wib, berakhir sudah acara bersih-bersih guna persiapan salat Jumat. 

Sembari santai menikmati jajan gorengan dan kopi, datanglah mertua menghampiri saya untuk kutbah Jumat menggantikan kia Khoirul Huda yang berhalangan hadir karena urusan keluarga. Tanpa basa-basi, saya mengiyakan perintah mertua walaupun waktu tinggal 30 menit untuk persiapan berangkat salat Jumat belum lagi mencari bahan kutbah.

Saya segera bergegas untuk mandi Jumat dan berdandan sembari menyiapkan materi kutbah. Saya langsung menuju tumpukan buku untuk mencari referensi, berhubung ini moment akan pergantian tahun baru hijriyah saya harus menyampaikan kutbah tentang niat yang ada dalam hadits Arbain Nawawiyah. 

Adzan pertama berkumandang, saya bergegas berangkat ke masjid. Saya langkahkan kaki masuk masjid sembari berdoa dan setelah itu salat sunnah takhiyatal masjid dan qobliyah Jumat. Dan setelah itu, tibalah saatnya giliran saya menyampaikan kutbah Jumat.

Setelah sarat rukun kutbah Jumat terpenuhi intinya dalam kutbah ini, perlunya menata niat hijrah menuju Allah swt dan rasulullah saw. Dalam hadits nabi disebutkan: انماالاعمال بالنيات وانمالكل امرئ مانوى. فمن كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته الى الله ورسوله. ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها اوامرأة ينكحها فهجرته الى ماهاجر اليه

Dalam syarah Arbain karya Ibnu Daqiq menjelaskan bahwa hadits di atas salah satunya pokoknya Islam. Imam Syafi'i dan Baihaqi mengatakan bahwa hadits di atas termasuk sepertiga ilmu, sebab 70 bab dalam fikih masuk pada hadits ini. 

Dari hadits ini, kita sebagai umat Islam perlu menata niat dalam berhijrah karena tingkah laku yang mendapatkan pahala besar tergantung niatnya. Rasulullah saw mengatakan arti hijrah adalah: المسلم من سلمالمسلمون من لسانه ويده والمهاجر من هجر مانهى الله عنه

"Orang Islam adalah orang yang menyelamatkan muslim lainnya dari lisan dan tangannya, orang hijrah itu adalah orang yang meninggalkan larangan Allah swt.

Sebentar lagi bulan Dzulhijjah habis dan masuk Muharram, salah satu bulan mulia sekaligus tahun baru umat Islam penjuru dunia. Kita semua disunnahkan melakukan amal kebajikan seperti halnya bulan-bulan lain. Imam Fakhruddin Arrazi dalam tafsirnya juz 16 halaman 53 menjelaskan makna "harom" semua tindakan maksiat di bulan harom akan dibalas siksa pedih, sebaliknya tindakan kabajikan akan dibalas Allah swt dengan balasan pahala yang besar. ومعنى الحرام انالمعصية فيهااشد عقابا والطاعة فيهااكثر ثوابا

Maka dari itu, di bulan Muharram kita bergegas meningkatkan amal kebajikan dan ibadah kepada Allah swt . Karena banyak keutamaan dan jangan sampai tak melakukan kebajikan sama sekali agar tak termasuk kategori orang yang rugi.

Marilah kita pahami, bahwa hijrah ke bulan Muharram harus dipahami meninggalkan perkara yang jelek, perbuatan maksiat menuju perbuatan yang diperintahkan Allah swt dan itba' petunjuk nabi Muhammad saw serta menjaga kerukunan. Semoga rahmat Allah swt dan pertolongannya terus lestari kepada kita semua. Aamiin.


Tulungagung, 30 Juli 2022.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi ...

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Tahun Baru Spirit Baru

Oleh : Imam Agus Taufiq Tradisi masyarakat ketika menyambut pergantian tahun baru hijriyah biasanya menggelar doa bersama, yaitu doa akhir tahun dan awal tahun. Doa akhir tahun digelar setelah waktu salat Asar sampai sebelum Magrib, dan doa awal tahun  digelar masuk waktu Magrib atau setelah Magrib. Tradisi ini sudah mendarah mendaging dilaksanakan secara turun- temurun di musholla, masjid, atau bahkan di kalangan pondok pesantren.  Ada juga tradisi menggelar doa bersama di perempatan, pertigaan, simpang lima sambil membawa takir plontang. Kedua tradisi tersebut intinya minta pertolongan kepada yang Maha Kuasa supaya dijauhkan dari segala musibah dan mendapatkan keberuntungan di tahun baru.  Tahun baru bukan hanya ceremonial yang digelar secara meriah dan kompak, tapi dibalik pergantian tahun, pasti ada hikmahnya. Hikmah pertama adalah intropeksi diri, intropeksi penting guna selalu meningkatkan kapasitas sebagai hamba sejati. Selama ini kita hanya disibukkan dengan yang ...