Oleh:
Imam Agus Taufiq
Kawah candradimuka madrasah Ramadhaniah lewat sudah, saatnya menikmati hari kemenangan. Di saat hari kemengan tiba, lantunan takbir, tahmid, tahlil berkumandang di semua penjuru bahkan terdengar di Arsy serta mengguncangkannya. Semua dosa yang menyangkut hak dengan Allah swt terampuni sudah kecuali dosa besar butuh kosentrasi taubat sungguh-sungguh untuk mendapat ampunan-Nya.
Begitu juga, hak Adami butuh yang namanya jabat tangan silaturrahmi saling memaafkan sesama tetangga, saudara, masyarakat, dan yang tak kalah penting sungkem kepada orang tua, guru, kiai. Dengan dasar jabat tangan saling memaafkan bersih sudah semua dosa yang menyangkut hak kepada sesama.
Ketika hak Allah swt dan hak Adami tertunaikan sudah, bukan berarti cukup sudah yang namanya "Idul fitri". Tapi masih ada PR besar yang harus tertunaikan. Memangnya PR apa yang harus tertunaikan? Moment idul fitri bukan sekedar maaf-maafan atau ceremonial tahunan. Tapi bagaimana madrasah Ramadhaniah yang kita isi dengan ritual keagamaan dan hal positif bisa langgeng atau lestari di bulan Syawal dan bulan-bulan berikutnya.
Tentu butuh yang namanya resep atau kunci bisa menggapainya dengan keseriusan niat yang tulus. Butuh yang namanya luangan waktu bukan waktu luang untuk mengisi bulan setelah Ramadhan. Kuncinya dengan 3M.
M pertama adalah muhasabah yaitu intropeksi diri. Intropeksi diri perlu dilakukan untuk mengukur sejauh mana hal positif ubudiyah dilakukan, apakah sudah mencapai target atau belum, bila mencapai target butuh peningkatan terus-menerus atas dasar tanpa riya' dan sum'ah.
M yang kedua adalah mujahadah. Mujahadah adalah sungguh-sungguh dalam beribadah ditopang dengan intropeksi diri dan ditunjang dengan ilmu ubudiyah secara "Madep manteb wonten Ngarso Gusti Allah swt" plus adabiyah dalam ihwal beribadah. M yang ketiga adalah muraqabah. Saya mengartikan muraqabah adalah ketika muhasabah dan mujahadah sudah menyatu atau tertanam dengan baik, maka pasti yang namanya muraqabah bisa jalan. Muraqabah bisa dicapai ketika tata lahir dan batin bisa seirama. Apa yang keluar dari lisan, apa yang dilakukan, dan apa yang ada dalam hati selalu dalam kerangka peningkatan takwa dan pasti bernilai ibadah.
Semoga di moment fitri ini kita diberikan umur panjang, sehat lahir batin dan dipertemukan Ramadhan tahun depan. Dan ada niatan positif untuk selalu meningkatkan kapasitas keimanan, ketakwaan sehingga beruntung di dunia dan akhirat. Aamiin...
Pangkat dan jabatan, mobil mewah, bergelimang harta akan sia-sia tanpa ada ketaatan yang bertambah di moment idul fitri ini.
ليس العيد لبس الجديد ولكن العيد طاعة تزيد
Kalidawir, 27 April 2023.
Komentar
Posting Komentar