Oleh:
Imam Agus Taufiq
"Carilah kenikmatan keimanan dalam tiga ibadah, yaitu salat, zikir, dan membaca Al Qur'an. Kalian pasti akan menemukannya di sana. Jika tidak, maka ketahuilah bahwa pintu hatimu berarti telah tertutup"
(Al-Hasan Al-Bashri)
Seseorang dalam beragama pasti menginginkan iman yang selalu bertambah, meskipun iman seseorang itu pasang surut naik turun(fluktuatif). Iman atau percaya tak cukup hanya ucapan, tetapi harus butuh pembenaran dalam hati dan membuktikan dalam amal perbuatan.
Seseorang ketika memeluk agama apapun seharusnya tidak boleh kacau. Melihat pengertian agama dari bahasa Sansekerta terdiri a dan gama. A berarti tidak, dan gama artinya kacau. Ketika dirangkai menjadi agama berarti tidak kacau. Untuk tidak kacau dalam beragama butuh yang namanya kapasitas atau usaha meningkatkan keimanan.
Usaha dalam meningkatkan kepasitas keimanan harus ada niatan sungguh-sungguh, harus dipaksa, dan tak bisa diwakilkan. Butuh pembuktian dengan amal perbuatan dan tak bisa cuma diangan-angan. Jadi harus membenarkan dalam hati, mengucapkan dalam lisan, dan butuh pembuktian amal perbuatan.
Usaha untuk memaksimalkan iman pertama dengan memaksimalkan salat. Salat adalah ibadah langsung kaitan dengan Allah swt. Salat merupakan tiang agama. Salat merupakan ibadah paling utama dibanding dengan ibadah lain. Ketika seorang hamba salatnya baik, maka ibadah lain juga ikut baik. Salat yang baik adalah salat yang mengerti akan sarat dan rukunnya atau ilmu yang berkaitan dengan salat. Maka mustahil, jika orang yang tak mengerti ilmu tentang salat, salatnya akan baik.
Usaha yang kedua dalam memaksimalkan iman adalah dengan membaca Al Qur'an. Al Qur'an merupakan Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan membacanya termasuk ibadah. Al Qur'an merupakan mukjizat yang luar biasa yang tiada tandingannya dan selalu terjaga kemurniannya. Memaksimalkan membaca Al Qur'an bisa dilakukan dengan usaha membacanya dengan tartil. Bacaan tartil harus ditopang dengan ilmu tajwid dan ilmu lainnya yang ada sangkut paut dengan Al Qur'an. Dan nantinya akan mahir dalam Al Qur'an sekaligus Al Qur'an dapat memberikan safaat.
Usaha yang ketiga dalam memaksimalkan iman adalah dengan zikir. Zikir merupakan sarana mendekatkan diri dengan Allah swt dan usaha mengingatnya. Banyak bacaan zikir dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah swt. Seorang hamba tinggal pilih mana yang disenangi dan mana yang paling utama-utamanya zikir. Dengan zikir yang jelas hati dapat tenang damai terhindar dari gejolak.
Semoga sebagai seorang hamba selalu sadar akan pentingnya menikmati iman. Menikmati iman dengan salat, membaca Al Qur'an, dan zikir merupakan anugerah yang luar biasa yang tiada tara. Ketika seorang hamba dapat menikmati iman dengan tiga hal di atas, maka harus disukuri. Memaksimalkan nikmat untuk ketaatan harus dipaksa, tanpa paksakan dan sadar diri, sadar posisi rasanya sulit atau mustahil. Mengingat bahwa dengan sukur akan selalu ditambah nikmatnya.
لئن شكرتم لأ زيذنكم ولئن كفرتم إن عذابى لشديد.
شكرا يكون سبب المزيد # لعبده من فضله المديد.
Kalidawir, Ahad Legi 17 September 2023 M/ 01 Rabiul Awwal 1445 H.
Komentar
Posting Komentar