Langsung ke konten utama

Gara-gara Up date Status

 Oleh: 

Imam Agus Taufiq


Pagi itu saya sedang menikmati sarapan pagi dan secangkir kopi yang telah disiapkan isteri sebelum berangkat aktivitas belajar menemani anak-anak MI tetangga desa sebelah. Tak lupa sang isteri selalu mewanti- wanti budayakan sarapan sebelum memulai aktivitas. Saya lahap sarapan yang sudah disiapkan sambil duduk di kursi sambil menikmati musik nostalgia yang seolah mengingatkan akan masa lalu yang begitu syahdu.

Tak terasa lahap demi lahapan sarapan telah habis. Selanjutnya, saya menuju secangkir air putih dan secangkir kopi dengan aroma yang khas di suasana pagi hari. Seruputan demi seruputan nikmatnya luar biasa seolah mengalahkan dunia seisinya. Saya pun memusatkan pandangan sebelah kiri yang ada tumpukan-tumpukan buku-buku. Secara perlahan saya menghampiri sebuah buku yang ada, kebetulan saya mengambil buku Arini Tathagati yang berjudul"Travel 101 Writing Kupas tuntas cara mudah membuat artikel dan Foto Perjalanan" sekilas membuka bukunya, ternyata isinya penuh asupan gizi. 

Tak lama kemudian, saya sengaja memfoto buku itu dan saya jadikan status. Tak disangka tak dikira, teman akrab yang kesehariannya bekerja di Bawaslu Trenggalek mengomentari status. Intinya, dia menanyakan bulan apa pendaftaran S-3 (doktoral) dibuka? Seraya saya menjawab, program doktoral dibuka pada ajaran baru setelah semester genap. Dan saya berjanji akan memberi kabar kapan dan tepat waktunya mulai pendaftaran S-3. 

Satu kata yang bikin trenyuh saya adalah ketika teman  menanyakan kapan mulai pendaftaran S-3, terus kapan saya bisa menyusul mereka. Akhirnya obrolan lewat chat diakhiri dengan saling suport dan mendoakan semoga apa yang dicita-citakan bisa mustajab. Aamiin. Semuanya itu butuh pengorbanan dan kerja keras plus keluar zona nyaman. Ketika panjang cita-cita tapi tak mau kerja keras dan tetap di zona nyaman, silahkan kembali ke bangku play group atau TK yang jelas zona nyaman spesialis nyanyi-nyanyi dan tepuk tangan. 


Kalidawir, 14 Desember 2023.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu