Oleh :
Imam Agus Taufiq
Kehidupan ini sering kali membawa manusia pada berbagai perubahan dan tantangan yang menguji ketahanan. Dalam menghadapi semua liku-liku kehidupan, ada satu salah satu sikap yang memiliki kekuatan besar untuk menjaga manusia tetap tegar dan bahagia, yaitu sikap syukur. Syukur memang mudah untuk diucapkan dalam lidah manusia, tapi butuh praktik.
Syukur adalah sikap mental dan emosional yang melibatkan penghargaan dan pengakuan terhadap kebaikan dan berkat yang kita miliki dalam hidup. Ini bukan hanya sekedar ucapan terima kasih, tetapi juga sebuah sikap hati yang bersyukur atas segala hal yang terjadi, baik besar maupun kecil.
Banyak manfaat ketika manusia bersyukur. Pertama, meningkatkan kesejahteraan emosional. Dengan fokus pada hal-hal yang baik dalam hidup, manusia cenderung lebih bahagia dan tidak cemas. Kedua, meningkatkan Kualitas Hubungan. Orang yang bersyukur cenderung lebih bisa menghargai orang lain dan hubungan interpersonalnya lebih harmonis. Ketiga, meningkatkan Kesehatan Mental. Sikap syukur dapat membantu mengurangi stres dan depresi karena memungkinkan kita untuk melihat sisi positif dari situasi sulit. Keempat, membangun kekuatan mental. Mengembangkan sikap syukur memperkuat ketahanan mental manusia dalam menghadapi tantangan hidup.
Selain ada manfaat bersyukur, ternyata ada cara atau usaha untuk mengembangkan bersyukur. Pertama, menyadari kebaikan setiap hari. Meluangkan waktu untuk merefleksikan kebaikan yang telah diterima setiap hari, baik kebaikan itu datang dari orang lain atau pun dari situasi sehari-hari. Kedua, mengucapkan terima kasih. Kata sederhana namun kuat, mengucapkan terima kasih kepada orang lain dapat meningkatkan rasa syukur manusia. Ketiga, belajar menulis jurnal syukur. Mencatat hal-hal yang membuat kita bersyukur setiap hari dapat membantu memperkuat sikap syukur dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap syukur bukan hanya sikap pasif, tetapi merupakan kekuatan aktif yang dapat membawa perubahan positif dalam hidup manusia. Dengan mengembangkan sikap ini, manusia tidak hanya membantu diri sendiri tetapi juga memberikan dampak positif pada orang-orang di sekitarnya. Mari selalu mengingat bahwa ada begitu banyak hal dalam hidup ini yang layak untuk disyukuri. Semakin banyak mensyukuri karunia pemberian Dzat Maha Pemberi maka manusia semakin akan ditambah nikmatnya, begitu juga sebaliknya. Ketika manusia semakin kufur nikmat, maka siksanya sangat pedih. Apakah manusia tidak berpikir dengan semua pemberian itu?
فكم له من نعمة علينا # ومنة اوصلها الينا
Kalidawir, 7 Agustus 2024.
Komentar
Posting Komentar