Imam Agus Taufiq
Upgrade kompetensi adalah proses
pengembangan berkelanjutan terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
mencapai standar yang lebih tinggi dan relevan di bidang tertentu. Peningkatan ini bertujuan agar seseorang mampu beradaptasi
dengan perubahan zaman, tuntutan pekerjaan, dan perkembangan teknologi, serta
berkontribusi secara profesional dan efektif.
Lantas mengapa perlu upgrade diri? Pertama, Adaptasi
dengan Perubahan. Dunia kerja
dan teknologi terus berkembang, sehingga kompetensi yang sudah ada perlu
diperbarui agar tetap relevan dengan tuntutan zaman. Kedua, Peningkatan
Kualitas Diri. Upgrade diri membuat seseorang
menjadi pribadi yang lebih baik, siap menghadapi tantangan baru, dan memiliki
daya saing lebih tinggi. Ketiga, profesionalisme. Peningkatan kualitas diri
merupakan bagian dari profesionalitas. Terutama pada profesi yang membutuhkan pembahuruan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang terus menerus. Keempat, respon terhadap
tuntutan. Peningkatan ini memungkinkan seseorang memerlukan standar yang lebih
tinggi sesuai bidang pekerjaan atau tuntutan keahlian.
Ketika upgrade diri harus dilakukan, terus bagaimna solusi atau opsi
yang harus dijalani? Pertama, dengan pendidikan formal. Pendidikan formal bisa
dilakukan dengan cara kursus atau pelatihan dari ahlinya ahli untuk mendapatkan
pengetahuan baru. Kedua, belajar dari pengalaman kerja. Pengalaman kerja bisa
didapatkan melalui terjun di dunia kerja. Ketiga, pembelajaran mandiri (autodidak),
atau mengikuti pengembangan professional, membaca buku, atau belajar dari
sumber yang ada dan relevan. Keempat, kolaborasi. Berdiskusi dengan teman
sejwat atau sharing memperluas persepektif demi memperluas wawasan bersama.
Kelima, intergasi teknologi. Memanfatkan teknologi dalam mempercepat pekerjaan
dan mudah untuk pelayanan dan tren masa kini.
Rasanya naïf, ketika upgrade diri tidak segera dilakukan. Adanya percepatan
teknologi ,informasi, dan lainya menuntut seseorang untuk selalu siap siaga.
upgrade diri harus jalani, tidak boleh diwakilkan atau terlewatkan. Semakin
kita menutup diri, maka semakin besar peluang untuk kemunduran dan tida prospek
ke depan. Alhasil adanya kehancuran dan ketidak berdayaan.[]
Tulungagung, 26 September 2025
Komentar
Posting Komentar