Oleh : Imam Agus Taufiq
Ayat
Al Qur'an turun pertama kali adalah surat al-'Alaq ayat 1 sampai dengan ayat 5.
Ketepatan ayat itu perintah untuk membaca. Membaca yang didasarkan pada
menyebut nama Dzat Yang Maha Agung yaitu Allah SWT sebagai Tuhan yang menciptakan
manusia dari segumpal darah. Lantas mengapa perintah membaca di situ ditekankan
untuk menyebut asma Allah SWT Yang Maha Pemurah? Ternyata dalam perintah itu,
mengandung makna bahwa suatu pekerjaan yang bernilai positif hendaknya dimulai
dengan basmalah agar pahalanya tidak terputus.
Apalagi
membaca untuk menuju titik kulminasi. Tak ada salahnya kalau dimulai dengan
basmalah. Arti kata kulminasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah (1) puncak tertinggi; tingkatan tertinggi; dan (2) titik tertinggi yang
dicapai suatu benda langit dalam peredaran (semunya) mengelilingi bumi (seperti
matahari mencapai titik kulminasi pukul 12.00). Pada saat titik kulminasi ini
maka posisi matahari akan tepat berada diatas benda sehingga menghilangkan semua
bayangan benda tersebut.
Sebuah
bayangan adalah wujud hitam yang terlihat tampak dibalik benda yang terkena
sinar atau cahaya. Tentunya sebuah cahaya yang menerangi dalam kegelapan. Tanpa
sebuah cahaya benda tidak akan menghasilkan bayangan. Begitu juga sebuah buku.
Buku adalah pelita ilmu. Dan membaca adalah cara kita agar cahaya ilmu itu
tidak padam. Lewat membaca kita banyak menggali pengetahuan sehingga menerangi
kehidupan.
Disadari
atau tidak, mudah atau tidaknya seseorang dalam menapaki jalan-jalan kehidupan
juga tergantung pada jalan-jalan pengetahuan. Hal ini terbukti pada masa
sekolah kita dulu, sejak berada dibangku taman kanak-kanak, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga perguruan tinggi adalah
salah satu cara kita agar dapat meraih pengetahuan sebagai bekal kehidupan.
Jalan
kehidupan di dunia pendidikan formal kita, diisi dengan proses belajar, belajar
dan belajar. Proses belajar yang kita lakukan dalam rangka menyerap
pengetahuan, selain dengan cara menyimak dan mendengarkan adalah dengan
membaca. Membaca buku-buku pelajaran. Atau membaca dalam ruang lingkup yang
luas yaitu membaca sesuai situasi dan kondisi zaman. Dari membaca rupanya kita
bisa memahami banyak hal. Membaca merupakan jendela masa depan demi meraih masa
depan yang bersinar.
Kalidawir,
9 November 2020.
Mantul
BalasHapusTerima kasih bu!
HapusMantul
BalasHapusMantul
BalasHapusMantab pakk... trimakasih pak, tulisan yang menginspirasi
BalasHapusTetima kasih mas!
BalasHapus