Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Menggapai Kemuliaan Nisfu Sya'ban

 Imam Agus Taufiq Tak terasa bulan Ramadhan sudah dekat. Dan malam nanti sudah memasuki malam nisfu Sya'ban yaitu malam kelima belas bulan Sya'ban. Ternyata malam nisfu Sya'ban adalah malam banyak keutamaan, malam itu adalah malam disetorkannya seluruh catatan amal manusia dan termasuk malam mustajabah. Lantas, ketika malam nisfu Sya'ban tiba, amalan apakah yang biasa dilakukan salafunas shalih dan terus dilestarikan hingga generasi sekarang? Dinukil dari kitab karya Mbah Sholeh Darat " Lhatoifut Thoharah wa Asrorus Shalah" bahwa: Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda: "Malaikat Jibril mendatangi aku pada malam nisfu Sya'ban, lalu ia berkata: "Wahai nabi Muhammad, angkatlah wajahmu ke arah langit". Lantas aku bertanya kepadanya: "Wahai saudaraku, Jibril, malam apakah ini?" Malaikat Jibril menjawab: "Malam ini adalah malam dimana Allah ta'ala membuka tiga ratus rahmat, dan mengampuni semua anak

Kesehatan dan Pikiran Positif

Imam Agus Taufiq Sebagian besar penyakit seperti hipertensi, diabetes, sesak, asma, jantung, penyakit alergi dan lain-lainnya, selain disebabkan karena kurangnya perhatian terhadap diri kita dalam menjaga kesehatan jasmani, ternyata juga dipengaruhi oleh beban pikiran yang terlalu berat. Beban pikiran yang saya maksud di sini adalah tekanan kejiwaan (stres) yang meliputi perasaan takut (was-was), sedih dan jengkel (emosi). Dalam ilmu kedokteran, hal seperti ini lazim dikenal dengan istilah psikosomatik, seperti perasaan perut kembung yang terkadang disertai muntah-muntah dan buang air besar. Itu semua disebabkan oleh jiwa yang tegang, misalnya karena mendengar berita yang menyedihkan atau merasa takut (was-was). Sebagai manusia biasa, tentu kita tak luput dari perasaan dan was-was yang menghantui pikiran. Apalagi bagi yang menderita penyakit, dia sering mengukur keadaan dirinya dengan keadaan orang lain. Misalnya jika seseorang pernah menderita penyakit jantung, walaupun menurut dokter

Kausalitas Proses Menghafal Pelajaran Dengan Kondisi FPL

 Imam Agus Taufiq Orang tua kadang jengkel dengan belajar menghafal pelajaran anaknya. Sebagai orang tua harus harus tahu bagaimana hubungan antara proses menghafal pelajaran dengan kondisi FPL. FPL di sini adalah fisik, psikologis, dan lingkungan. Proses belajar atau menghafal pelajaran yang dilakukan buah hati tak terlepas dari keterlibatan akal yang dimilikinya. Dengan bekal akal yang dimilikinya, buah hati dapat berpikir, memecahkan masalah, serta mengelola informasi. Akal ini diperoleh karena adanya memori atau ingatan di dalam otak manusia. Dalam konteks yang lebih luas, memori memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya memori, kehidupan manusia menurut saya tidak akan berlangsung dengan baik. Memori merupakan sebuah cara individu untuk mampu mempertahankan dan menarik pengalaman-pengalaman masa lalunya, untuk kemudian digunakan saat ini. Dalam konteks menghafal suatu pelajaran, anak menggunakan memori dengan cara menghafal. Kemudian, memori tersebut dipan

Ketika Hati Nabi Dibedah

 Imam Agus Taufiq Bulan Rajab adalah bulan yang istimewa dan termasuk salah satu dari beberapa bulan yang mulia. Keistimewaan bulan Rajab banyak terkandung makna yang Allah SWT anugerahkan kepada rasul tercintaNya yaitu Muhammad SAW. Allah memperjalankan nabi Muhammad SAW secara fisik spiritual pada suatu malam yang diabadikan dalam kitab suci, sehingga dikenal dalam sejarah umat manusia dengan istilah Isra' Mi'raj.  Sebelum nabi Muhammad melakukan perjalanan Isra' Mi'raj, ada peristiwa yang dilakukan oleh kedua malaikat atas perintah Allah SWT yaitu Jibril dan Mikail melakukan pembedahan hati nabi yang selanjutnya hati nabi dicuci dengan air Zam-zam sebanyak tiga kali dengan tujuan diisi dengan hati mulia penuh hikmah dan iman. Proses ini dilakukan sebelum nabi memasuki inti cerita perjalanan Isra' Mi'raj yang berakhir hingga nabi naik ke Sidratil Muntaha.  Lantas mengapa hati nabi yang dibedah dan dibersihkan? Kenapa bukan usus atau ginjal yang mempunyai peran

Berkah KLB

Imam Agus Taufiq Memang KLB mempunyai efek sangat dahsyat.  Perlu diketahui KLB yang saya maksud di sini bukan Konferensi Luar Biasa yang baru saja digelar oleh partai Demokarat, alhasil konferensi kubu Demokrat ala Moeldokolah yang menang mengalahkan kubu Demokrat ala AHY . Para pengamat politik mengatakan, tibalah saat ini SBY mendapatkan karma dari Gus Dur. Siapa saja menanam baik pasti akan menuai kebaikan, begitu juga sebaliknya.  Rasanya tak perlu panjang lebar untuk mengorek tentang dunia perpolitikan. Terus terang saya bukan pendukung dan juga bukan simpatisan. Tapi saya rasa dari kejadian itu ada hikmah yang dijadikan pelecit semangat bagi kita untuk saling berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Kembali ke KLB. Ternyata KLB di sini adalah komitmen lalaran bersama. KLB sudah tak asing dikalangan mereka yang pernah ngangsu kaweruh baik di madrasah atau pondok pesantren dan termasuk bagian dari KISS ( kisah indah santri salafi). KLB biasa seingat saya selalu dikemas sesuai kondisi za

Belajar dari Penulis

 Imam Agus Taufiq  Ngainun Naim adalah seorang doktor bidang Islamic Studies lulusan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Akademisi dan pegiat literasi ini lahir di Tulungagung pada 19 Juli 1975, merupakan sosok figur yang rajin membaca dan menulis. Sosok yang sekarang menjabat kepala LP2M di kampus dakwah dan peradaban IAIN Tulungagung, baginya belajar--menggali ilmu lewat membaca dan menulis adalah bagian jalan hidupnya. Sikap aktif membaca dan menulis kini terus beliau tularkan dari generasi ke generasi. Salah satunya lewat WA Group sahabat pena kita Tulungagung. Sikap aktif menulis juga beliau tuangkan ke dalam buku. Sudah banyak buku yang ditulisnya. Buku beliau yang sangat populer dan digandrungi adalah "The Power of Reading dan The Power of Writing". Dan buku yang baru terbit adalah "Menulis Itu Mudah 40 Jurus Jitu Mewujudkan Karya yang  tophit dan cetak ulang beberapa kali. Buku karya beliau banyak dijadikan bahan referensi dan rujukan mereka yang

Stop Legalitas Miras

 Imam Agus Taufiq Dunia medsos saat ini digegerkan dengan aksi-aksi penolakan legalitas miras. Aksi tersebut dipicu oleh adanya Perpres Nomor 10 Tahun 2021 yang ditetapkan pada tanggal 2 Februari 2021. Dan ini merupakan pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja yang biasa disebut Omnibus Law. Dalam Perpres No 10 Tahun 2021 itu, ditetapkan bidang usaha industri minuman keras mengandung alkohol, alkohol anggur dan malt terbuka untuk penanaman modal baru di provinsi Bali, NTT, Sulawesi utara, dan Papua dengan memperhatikan budaya serta kearifan lokal setempat. Miras yang dilegalkan bukan sembarang katagori miras. Hanya miras yang menjadi bagian dari budaya dan kearifal lokal setempat, salah satu contohnya adalah arak Bali. Biarpun pelegalan miras di dasarkan pada bagian budaya dan kearifan lokal setempat, bagi saya itu kurang tepat dan tak setuju.  Selain itu, miras itu dapat membahayakan, memabukkan baik kadarnya sedikit atau banyak. Hukumnya juga haram dan termas