Imam Agus Taufiq
Tak terasa bulan Ramadhan sudah dekat. Dan malam nanti sudah memasuki malam nisfu Sya'ban yaitu malam kelima belas bulan Sya'ban. Ternyata malam nisfu Sya'ban adalah malam banyak keutamaan, malam itu adalah malam disetorkannya seluruh catatan amal manusia dan termasuk malam mustajabah.
Lantas, ketika malam nisfu Sya'ban tiba, amalan apakah yang biasa dilakukan salafunas shalih dan terus dilestarikan hingga generasi sekarang? Dinukil dari kitab karya Mbah Sholeh Darat " Lhatoifut Thoharah wa Asrorus Shalah" bahwa: Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda: "Malaikat Jibril mendatangi aku pada malam nisfu Sya'ban, lalu ia berkata: "Wahai nabi Muhammad, angkatlah wajahmu ke arah langit". Lantas aku bertanya kepadanya: "Wahai saudaraku, Jibril, malam apakah ini?" Malaikat Jibril menjawab: "Malam ini adalah malam dimana Allah ta'ala membuka tiga ratus rahmat, dan mengampuni semua anak Adam yang tidak menyekutukan kepada Allah, yang bukan penyihir, bukan dukun peramal, bukan pezina, dan bukan peminum arak, semua diampuni oleh Allah ta'ala, kecuali lima macam manusia tersebut.
Rasulullah Saw bersabda: "Ketika berada di malam nisfu Sya'ban, beribadahlah kalian kepada Allah dengan menjalankan shalat, dan berpuasalah pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah ta'ala berfirman: "Barangsiapa yang memohon ampunan, maka akan Aku ampuni dosanya. Barang siapa meminta keselamatan dari segala bencana, maka Aku beri keselamatan. Barang siapa yang meminta luasnya rejeki, maka akan Aku luaskan rejekinya. Apa pun permintaannya di malam ini akan Aku berikan, hingga terbitnya fajar".
Sebagian ulama berkata: "Barang siapa membaca surat Yasin sebanyak tiga kali selepas maghrib pada malam nisfu Sya'ban; pertama, berniat meminta panjangnya umur dalam ketaatan kepada Allah ta'ala, lalu bacaan kedua berniat menolak bencana sepanjang umurnya, dan yang ketiga berniat meminta agar dicukupkan dari meminta-minta kepada orang lain, diberi kecukupan rejeki sepanjang umurnya, maka akan terpenuhi ketiga permintaan tersebut dengan mengucapkan: "Ya Allah, Ya Rabbi, dengan haknya surat Yasin, aku memohon tiga hal ini, kabulkanlah permohonanku dengan kemuliaan/ kehormatan sayyidina Muhammad Saw, dibaca sebanyak tujuh kali.
Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah Saw: " Wahai nabi Muhammad, berilah kabar gembira kepada umatmu. Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, (malam) dibukanya semua pintu langit. Malaikat yang berada di langit pertama berkata: "Beruntunglah orang-orang yang ruku' pada malam ini". Malaikat yang berada di langit kedua berkata: "Beruntunglah orang-orang yang sujud pada malam ini". Malaikat yang berada di langit ketiga berkata: "Beruntunglah orang-orang yang berdoa pada malam ini". Malaikat yang berada di langit keempat berkata: "Beruntunglah orang-orang yang menangis karena takut kepada Allah pada malam ini". Malaikat yang berada di langit kelima berkata: "Beruntunglah orang-orang yang beramal kebaikan pada malam ini". Malaikat yang berada di langit keenam berkata: "Beruntunglah orang-orang yang memohon pada malam ini". Malaikat yang berada di langit ketujuh berkata: "Beruntunglah orang-orang yang meminta ampunan pada malam ini". Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada malaikat Jibril: "Terbukanya pintu langit itu akan berlangsung sampai kapan?" Malaikat Jibril menjawab: "Hingga terbitnya fajar". Kemudian malaikat Jibril mengatakan: "Sesungguhnya Allah ta'ala memerdekakan hambanya dari neraka pada malam ini sebanyak jumlah bulu domba-domba kabilah bani Kilab. Sebagian riwayat mengatakan: "Sebanyak jumlah bintang-bintang di langit, dan sebanyak jumlah hari dan malam di dunia hamba yang dimerdekakan dari neraka".
Syekh Abd. Qadir al-Kailani berkata: "Malam nisfu Sya'ban merupakan hari rayanya para malaikat. Demikian juga lailatul qadar, ia juga hari rayanya malaikat, karena malaikat tidak pernah tidur, maka hari rayanya adalah malam hari, berbeda dengan manusia, (yang hari rayanya pada siang hari, karena mereka biasa tidur pada malam hari).
Semoga pada moment malam nisfu Sya'ban ini kita diberi kesehatan, akhirnya mampu untuk menjemput keutamaannya. Dengan mengetahui berapa besar keutamaan dan amal-amalan, maka kita mampu melangkahkan kaki menuju masjid, musholla, atau dari rumah untuk munajat mengetuk pintu langit dengan berdoa, membasahi bibir kita dengan kalimat thoyibbah, dan bersujud bersimpuh kepadaNya. Dan juga bisa dipertemukan malam nisfu Sya'ban tahun depan dengan penuh berkah dan ijabah. Aamiin...
Kalidawir, 28 Maret 2021.
Komentar
Posting Komentar