Langsung ke konten utama

Berkah KLB

Imam Agus Taufiq





Memang KLB mempunyai efek sangat dahsyat.  Perlu diketahui KLB yang saya maksud di sini bukan Konferensi Luar Biasa yang baru saja digelar oleh partai Demokarat, alhasil konferensi kubu Demokrat ala Moeldokolah yang menang mengalahkan kubu Demokrat ala AHY . Para pengamat politik mengatakan, tibalah saat ini SBY mendapatkan karma dari Gus Dur. Siapa saja menanam baik pasti akan menuai kebaikan, begitu juga sebaliknya. 

Rasanya tak perlu panjang lebar untuk mengorek tentang dunia perpolitikan. Terus terang saya bukan pendukung dan juga bukan simpatisan. Tapi saya rasa dari kejadian itu ada hikmah yang dijadikan pelecit semangat bagi kita untuk saling berlomba-lomba dalam hal kebaikan.

Kembali ke KLB. Ternyata KLB di sini adalah komitmen lalaran bersama. KLB sudah tak asing dikalangan mereka yang pernah ngangsu kaweruh baik di madrasah atau pondok pesantren dan termasuk bagian dari KISS ( kisah indah santri salafi). KLB biasa seingat saya selalu dikemas sesuai kondisi zaman. Ada yang dikemas versi lagu sholawat, dangdut, campur sari, dan lain-lain. Pokoknya menjadikan semangat, istiqomah, dan hafal.

Ada cerita KLB saya ketika memasuki pelajaran Alfiyah Ibn Malik. Belajar fan ilmu nahwu ini memang butuh kerja keras baik sisi kesiapan tulisan, pemahaman, dan hafalan. Sebelum masuk kelas ini saja dulu dites hafalan Alfiyah 400 bait nadham. Dan alhamdulillah saya  dinyatakan lulus.

Setelah dinyatakan lulus tes hafalan masuk Alfiyah, santri harus mengikuti KLB. KLB Alfiyah rutin dilaksanakan setiap hari Selasa mulai pukul 14.00 sampai 16.00. Hari berganti hari seiring berjalannya waktu dan KLB berjalan lancar diiringi suara gendang sesuai irama lagu yang disepakati pokoknya seru tetap semangat, istiqomah, hafal. 

Suatu hari kang santri yang biasanya memandu sekaligus pemukul gendang tak bisa hadir karena sakit. Terpaksa KLB Alfiyah berjalan tanpa iringan gendang. Dan hafalan terasa monoton tak ada seninya. Kira-kira berjalan 5 menit akhirnya berhenti. Setelah itu mustahiq mencoba mengetes santri satu persatu siapa yang bisa menggantikan kang santri sebagai pemukul gendang biar hafalan bisa semangat dan ada seninya. Satu persatu santri dites. Soalnya dalam menggantikan pemukul gendang, selain mahir memainkan gendang juga hafal nadham Alfiyah. Dan mencari ini yang sulit. Alhamdulillah saya bisa menggantikan kang santri dalam memandu hafalan. Hafalan pun berjalan seperti biasa penuh semangat empat lima.

Hafalan yang dilantunkan biasanya bervariasi dalam memulainya. Terkadang hafalan nadham mulai dari bab awal sampai akhir, kadang dari bab tengah kembali ke bab awal, dari bab tengah ke akhir, dan dari bab akhir ke bab awal. Dan yang paling unik kalau sudah sampai bab idgham dengan tempo pelan dan cengkok yang panjag  nan unik. 

Ternyata KLB bagi saya sangat luar biasa manfaatnya. Kesempatan ngangsu kaweruh waktu muda sungguh berbeda dengan masa tua. Kesempatan muda sangat leluasa dan belum ada himpitan sempitnya waktu. Maka sungguh beruntunglah mereka yang masih muda dengan memaksimalkan waktu dan sadar akan mudamu sebelum tua atau sempatmu sebelum sempitmu. Ngangsu kaweruh di waktu muda bagaikan orang yang mengukir sebuah batu dan ngangsu kaweruh di waktu tua bagaikan menulis dalam air. Apalagi dalam masalah hafalan di usia muda tentu harus diutamakan. Karena usia muda mudah untuk menghafalkan berbeda usia tua yang sering lupanya. 

Alhasil, dengan bermodal hafalan di waktu muda akan mudah untuk mengingat dan memahaminya. Dan dengan bermodal hafalan akan mengalahkan mereka yang tidak hafal. Sesuai kaidah yang berbunyi:      من حفظ على حجة على من لم يحفظ


Kalidawir, 7 Maret 2021.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu