Langsung ke konten utama

Sharing penulisan Kutbah NU Online

 


Oleh : 

Imam Agus Taufiq



Alhamdulillah malam itu tepatnya 30 Maret 2022  berkesempatan untuk mengikuti sharing seasion penulisan kutbah Jumat NU Online. Rasanya moment ini sangat special karena dapat bersua dengan para senior bahkan bisa berkenalan dengan orang-orang hebat. Tiga puluh menit sebelum acara inti dimulai kami saling sapa dan berkenalan, bahkan lagi asik-asiknya  canda tawa waktu bersua harus diakiri.

Tak lama kemudian acara inti segera dimulai, acara dipandu langsung oleh sahabat Kendy Setiawan  selaku tim  redaksi NU Online sambil membacakan tata tertib sesion sharing   penulisan kutbah Jumat NU Online. Dirasa cukup untuk pembacaan tata tertib, maka moderator langsung melanjutkan sesi materi yang disampaikan oleh Dr. Nur Rahmat, M.Ag selaku tim ASNUTER PWNU Jawa timur.  

Dengan bahasa yang kas dan nyentrik, ustadz Nur Rahmat pertama menyampaikan tentang bekal dan modal bagi penulis kutbah ASWAJA. Ada lima poin penting yang harus dikuasai, diantaranya: Satu, Banyak mengaji dan talaqqi kitab turots, terutama kitab-kitab yang menjelaskan ilmu agama yang fardhu ‘ain dari guru-guru Aswaja yang bersanad. Dengan bekal ini, seorang penulis khutbah tidak akan menabrak hal-hal prinsip dan mendasar yang telah disepakati para ulama. Mengaji kepada guru yang bersanad akan menuntun penulis kepada pemahaman yang benar. Kedua, Menguasai hukum-hukum yang berkaitan dengan kutbah. Ketiga, banyak membaca. Modal ini akan membantu seorang penulis untuk menentukan tema, menyiapkan bahan dan mengolah kata. Keempat, mengetahui masalah aktual dan kekinian. Dengan modal ini, seorang penulis kutbah akan mampu menyusun kutbah yang up to date. Kelima, Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

            Selanjutnya, ustadz Nur Rahmat menyampaikan tentang keuntungan didapatkan menulis kutbah Jumat NU Online. Di antara keuntungan yang didapat dalam penulisan kutbah Jumat NU Online: pertama, Pasti dibaca karena dibutuhkan. Dua, bermanfaat bagi banyak orang karena disampaikan kepada ribuan jamaah. Tiga, termasuk ‘ilmun yuntafa’u bihi dan amal jariyah yang mengalirkan pahala terus menerus kepada penulisnya. Empat,  dapat dicetak dan diterbitkan menjadi buku kumpulan kutbah. Lima, menaikkan popularitas demi kemaslahatan dakwah.

           Langkah-langkah menulis kutbah Jumat NU Online. Pertama, mencari ide dan menentukan tema. Kedua, membuat kerangka kutbah. Hal ini dilakukan supaya runtut dan sistematis. Ketiga, mengumpulkan bahan. Bahan yang diperlukan dalam penulisan kutbah Jumat diantaranya: Ayat al Quran yang terkait, hadits yang terkait, kalam ulama yang tekait, kitab rujukan, dan  berita yang terkait. Keempat, meracik bahan-bahan yang telah dikumpulkan dalam tulisan. Kelima, membaca ulang tulisan.

        Pemaparan terakir dari ustadz Nur Rahmat adalah terkait rambu-rambu penulisan kutbah. Rambu-rambu penulisan kutbah Jumat perlu diperhatin, tujuannya supaya kutbah yang kita sajikan benar-benar fit and proper test dan tak asal-asalan. Rambu-rambu yang harus diperhatikan: Pertama, meluruskan niat. Kedua, Panjang khutbah 1 dan 2 maksimal 20 menit. Ketiga, tema sebaiknya up to date, tapi tidak harus. Keempat, menggunakan redaksi yang jelas dan mudah dipahami, bukan kata-kata yang asing dan sulit dicerna. Kelima, mencantumkan surat dan nomor ayat al Quran. Keenam, mencantumkan perawi hadits. Ketujuh, jika perlu–dengan tujuan meyakinkan jamaah- menyebutkan penilaian para ulama tentang suatu hadits. Kedelapan, dalam memaknai ayat atau hadits, merujuk kepada kitab tafsir dan kitab syarah hadits yang muktabar. Kesembilan, menyertakan literatur atau kitab yang dirujuk. Kesepuluh, merujuk kepada kitab-kitab para ulama Aswaja. Kesebelas, tidak merujuk dan menyebutkan nama-nama tokoh di luar Aswaja. Kedua belas, sesekali menulis tentang pembelaan terhadap akidah dan ajaran Aswaja. Ketiga belas, sesekali menulis tentang tema-tema yang dasar dan wajib diketahui oleh setiap mukallaf.


        Dengan modal uraian seasion sharing penulisan kutbah Jumat ini diharapkan lahir penulis fit and proper test yang bisa mengayomi, membimbing,  menunjukkan ke jalan yang benar dan bermanfaat bagi umat sebagai pedoman hidup yang bisa menghantarkan keselamatan akidah, amaliah ala ahli sunnah wal jamaah an nahdliyah.

Late post.

Kalidawir, 30 Maret 2022.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu