Langsung ke konten utama

Momentum Hari Santri

 Oleh : 

Imam Agus Taufiq



Berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt itu penting. Caranya dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Menyadari betul atas kehadiran Allah swt kapanpun, dimana pun kita berada, dalam kondisi dan keadaan apa saja kita merasakan kehadiran Allah swt. 

Takwa merupakan puncak pencapaian spiritual manusia dihadapan Allah swt. Kita berusaha sekuat tenaga untuk istikamah, berpegang teguh ajaran Islam baik urusan akidah, ibadah, akhlak dan muamalah. Berusaha konsisten menjaga ketaatan kepada Allah swt, supaya mendapatkan keridhaan-Nya selamat dunia dan akhirat. 

إن الذين قالوا ربنا الله ثم استقاموا فلا خوف عليهم ولا هم يحزنون

Besok lusa hari Minggu tanggal 22 Oktober 2023 merupakan hari istimewa, hari bersejarah yakni hari santri nasional. Hari santri nasional berlandaskan momentum resolusi jihad yang difatwakan oleh para kiai, ulama terdahulu ketika mereka mengusir penjajah pasukan sekutu di bumi Pertiwi Indonesia. 

Terlepas dari kontroversi terkait nama hari santri, secara universal banyak hikmah yang dapat dipetik dari momen hari santri Nasional ini. Kita sebagai santri, sekaligus anak bangsa wajib meneladani semangat jihad yang sudah dicontohkan para pejuang, kiai, santri. Seruan jihad yang diprakarsai oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari membakar semangat para pejuang dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan dari penjajah pasukan sekutu. 

Melihat dari kebenaran sejarah ini, harus kita jelaskan kepada para generasi bahwa kemenangan negara Indonesia tak terlepas dari semangat perjuangan dan pengorbanan para sesepuh, para kiai,  dan para santri terutama resolusi jihad Nahdlatul Ulama. 

Peristiwa bersejarah ini dapat diambil kesimpulan, bahwa para sesepuh dan para kiai sudah menanamkan semangat membara, selain Li i'la Kalimatillah atau menegakkan agama Allah swt, ternyata juga menanamkan semangat cinta tanah atau biasa disebut Hubbul watthan minal Iman. 

Marilah  keteladanan para kiai ini kita  tanamkan kepada para generasi. Tugas kita adalah mengisi dan mempertahankan kemerdekaan sesuai bidang dan profesi masing-masing dengan aktivitas yang positif dan bermanfaat. Menjaga akidah Islamiyyah ala Ahlussunnah wal jamaah an-Nahdliyah, dan menjaga keutuhan negeri ini dari perpecahan, kelompok-kelompok yang mau merusak dan merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. 

Akhirnya, para pejuang, para kiai yang mendahului kita dalam mempertahankan NKRI diampuni dosa-dosanya, diterima amal baiknya. Kita sebagai generasi penerus estafet perjuangannya mendapatkan rahmat dan ridho-Nya. Negeri kita menjadi negeri yang Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo dan baldatun Thoyyibatun wa rabbun ghofuur. Aamiin aamiin yaa rabbal aamiin...

رب اجعل هذا بلدا امنا وارزق أهله من الثمرات من امن منهم باالله واليوم الآخر. 


Catatan khutbah edisi Jumat 20 Oktober 2023. Masjid Ali Al Hasan jalan raya Joho No. 1 Desa Joho RT 01 RW 01 desa Joho kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu