Langsung ke konten utama

Ilmu, Kirotho Angele Dadi Ketemu


 Oleh:

Imam Agus Taufiq


"Aku melihat pemilik ilmu hidupnya mulia walaupun ia dilahirkan dari orang tua hina. Kedudukannya di dunia terus meningkat hingga menempati derajat tertinggi dan mulia. Laksana pengembala kambing yang pergi ke sana-sini dan diikuti hewan peliharaannya, dalam setiap keadaan ia selalu diikuti umat manusia. Jikan bukan karena ilmu, orang seperti itu tidak akan pernah merasa bahagia dan mengenal halal-haram sesuatu".

(Terjemahan kitab Diwan Al Alamah Imam Syafi'i) 



Sering kita mendengar slogan "Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup terarah, dengan seni hidup menjadi indah". Slogan itu bukan hal asing bahkan sering kali kita mendengarnya, sungguh berharga dan utamanya orang yang memiliki ilmu atau pemilik ilmu. 

Salah satu keutamaan ilmu bagi penuntutnya adalah semua umat manusia menjadi pelayannya. Siapa pun orangnya yang mengemban ilmu, lalu dengan beraninya menitipkan kepada orang yang bukan ahlinya sebab kebodohannya, maka sebenarnya ia akan menzalimi orang yang dititipin ya. Sebab itu, pemilik ilmu harus menjaga ilmu yang ia miliki sebagaimana ia menjaga diri dan kehormatannya. 

Ilmu tak dapat diraih kecuali dengan enam sarat. Keenam sarat tersebut ialah cerdik, memiliki perhatian tinggi, bersungguh-sungguh, cukup bekal, di bawah bimbingan guru yang baik, dan tanpa mengenal waktu. Walaupun demikian, jika ada orang yang berilmu dan akan mengajarkan kepada orang lain, hendaknya berhati-hati, bukan masalah pelit ilmu, terlebih ilmu tadi bukan bersumber dari Quran dan hadits, dan fikih. Kehati-hatian ini dikhawatirkan ilmu yang diajarkan akan menjadikan kelalaian kepada Allah swt. 

Bagi pencari ilmu hendaknya perlu berlaku sabar terhadap tegasnya sang guru dan tidak memusuhinya. Karena, gagalnya pencari ilmu itu sesungguhnya karena memusuhi gurunya. 

Al alamah Imam Syafi'i berkata, " Barang siapa belum merasakan pahitnya belajar walaupun sebentar, ia akan merasakan hinanya kebodohan selamanya. Barang siapa ketinggalan belajar di masa mudanya, maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya".

Hakikat orang yang haus ilmu, pencari ilmu terdapat dalam ilmu dan takwanya. Apabila keduanya tidak ada, maka tidak ada lagi yang pantas ada padanya. Ilmu tidak akan didapat  orang yang pikirannya hanya tercurah makanan dan pakaian. Pengagum ilmu akan selalu berusaha baik dalam keadaan telanjang dalam arti miskin maupun dalam keadaan berpakaian atau berkecukupan. Wallahu a'lam


Kalidawir, 29 Juni 2024.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu