Langsung ke konten utama

Lima Alam yang Dilalui Manusia

Oleh: Imam Agus Taufiq




Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT.  Dan makhluk yang paling sempurna dan paling mulia.  Kesempurnaan dan kemuliaan manusia tidak bisa ditandingi oleh makhluk lainnya, baik yang berada di dunia maupun diakhirat.  Artinya, selain Allah SWT manusialah yang paling mulia dan sempurna.  Karena kesempurnaan manusia , maka sebuah gelar khalifatullah atau mandataris Allah SWT yang ada di muka bumi. 

Mengapa derajat manusia sampai begitu mulia dan sempurna dibandingkan makhluk-makhluk lain ciptaan Allah SWT?  Sebenarnya banyak alasan yang bisa menjawab terkait pertanyaan ini.  Pertama,  karena manusia memiliki sifat-sifat Ilahi yang tidak dimiliki  oleh makhluk lain di bumi.  Kedua,  karena manusia memiliki akal budi,  cipta,  rasa dan karsa yang tidak dimiliki makhluk lain.  Dengan akal budinya manusia dapat membedakan yang baik dan benar,  memiliki kemampuan berpikir,  serta memiliki harga diri.  Ketiga,  karena manusia hidup dalam lima alam berbeda.  

Dari tiga alasan diatas mengenai jawaban dari pertanyaan mengapa manusia memiliki derajat mulia dan sempurna,  kiranya saya akan sedikit bahas mengenai jawaban nomer tiga yakni lima alam manusia.  Apa saja lima alam itu?  Diterangakan dalam al-Qur'an dan hadits, bahwa lima alam ini pasti pasti dilalui oleh setiap jiwa atau roh manusia.  Selain itu,  setiap alam memiliki dunianya sendiri dan alam berikutnya lebih besar serta lebih luas dari alam sebelumnya.  Lima alam menurut keterangan al-Qur'an dan hadits adalah sebagai berikut:

Pertama, alam Arwah atau Ruh.  Sebelum manusia berada dirahim sang ibu,  manusia telah hidup di sebuah alam atau dunia yang disebut alam arwah.  Alam ini merupakan alam pertama bagi setiap manusia dan menjadi tempat dari setiap ruh sampai ia ditiup ke dalam kandungan sang ibu.  Di alam ini,  seluruh ruh manusia berasal dari pancaran Nur Muhammad. 

Kedua, alam rahim.  Alam rahim merupakan tempat atau dunia kedua dalam perjalanan kehidupan manusia.  Dalam alam rahim inilah ruh manusia dimasukkan ke dalam jasad (bayi)  yang ada di rahim sang ibu.  Sedangkan jasad manusia diciptakan secara bertahap mulai dari benih atau sperma hingga bentuk sempurna pada bulan kesembilan kehamilan. Tidak hanya proses penciptaan manusia saja yang terjadi di alam rahim,  tetapi juga penentuan takdirnya.  Dengan kata lain, di alam rahim Allah SWT menetapkan qadarNya kepada manusia.  Mengenai penetapan qadarNya ada empat hal yakni risqi,  ajal,  amal,  serta takdir celaka dan bahagia. 

Ketiga,  alam dunia.  Ketika manusia sudah dilahirkan oleh sang ibu sebagai bayi yang lucu, mungil,  maka ketika itu pula manusia sudah berpindah dari alam rahim ke alam dunia.  Di alam dunia ini, perjalanan manusia dapat dikatakan cukup panjang dari dua alam sebelumnya. Di alam dunia ini,  manusia tumbuh dan berkembang dari bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tumbuh menjadi anak-anak, remaja,  dan dewasa, tua,  dan akhirnya meninggal.  Dan di alam dunia ini sebenarnya diperuntukkan manusia untuk menyempurnakan dirinya. Karena manusia mendapatkan taklif atau tugas dari Allah SWT yaitu ibadah.  Baik ibadah langsung denganNya dan ibadah tak langsung, karena kehidupan dunia hanya sekali maka manusia wajib mencari bekal sebanyak-banyaknya guna menuju alam berikutnya. 

Keempat,  alam barzakh atau kubur.  Sebelum manusia sampai pada alam yang kekal abadi, terlebih dahulu manusia mampir ke alam barzakh atau kubur.  Dan bisa mampir ke alam ini melalui proses kematian.  Kematian tidak bisa diwakilkan, tidak bisa diminta tetapi pasti datang. Dan di alam ini manusia akan dicecar pertanyaan seputar keyakinan dan perbuatan selama hidup di dunia fana.  Pertanyaan itu diajukan oleh malaikat Munkar dan Nakir. Bila mampu menjawab dan benar maka akan bahagia begitu juga sebaliknya.  Dan yang hanya bisa menyelamatkan si mayat dari siksa kubur adalah amal shalihnya selama berada di alam dunia.  

Kelima,  alam akhirat.  Setelah melewati masa-masa di alam kubur,  manusia pasti menuju alam terakhir yang kekal abadi,  yakni alam akhirat. Alam akhirat didahului oleh peristiwa terjadinya kiamat,  yaitu ketika alam semesta dihancur leburkan. Setelah kiamat alam akhirat harus melalui 3 proses.  Pertama, Padang Mahsyar yaitu tempat perhitungan amal manusia selama berada di dunia. Pada peristiwa ini seluruh umat manusia mulai dari nabi Adam AS sampai manusia terakhir dikumpulkan dalam satu tempat untuk dihitung amal-amalnya. Kedua,  Surga yaitu tempat terakhir bagi orang-orang shalih yang rajin beribadah kepada Allah SWT,  dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Ketiga,  Neraka yaitu tempat terakhir bagi orang-orang kafir,  baik dari kalangan Yahudi,  Nasrani,  maupun orang-orang musyrik yang  enggan bertaubat. 

Demikianlah sekelumit mengenai lima alam dalam perjalanan hidup manusia. Setidaknya, lima alam yang dilewati manusia ini membuktikan bahwa kehidupan manusia merupakan rangkaian dari perjalanan sangat panjang, kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang,  melelahkan,  penuh liku-liku, dan melalui tahapan demi tahapan.  Semoga kita sebagai manusia yang diberi gelar khalifatullah bisa mendapatkan kebahagiaan yang kekal dan abadi di alam akhirat. Dan kesempatan yang Allah SWT anugerahkan kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk mencari bekal kehidupan di akhirat kelak dengan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya guna menghambakan diri sebagai makhluk ciptaanNya dan mencari ridloNya. 



Kalidawir,  Rabu Pon 14 Oktober 2020.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu