Langsung ke konten utama

Memaknai Hari Sumpah Pemuda di Era Pandemi


Oleh : Imam Agus Taufiq

Hari ini 28 Oktober 2020 kita bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda.  Tak terasa 92 tahun sudah kita memperingatinya.  Peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap tahun bukan sekedar ceremonial saja,  tetapi sebagai warga negara harus bisa mengambil hikmah dari sejarah masa lalu dan layaknya dijadikan sebuah pelajaran berharga bagi kita semua. 

Sumpah pemuda merupakan tonggak bersejarah dan sangat penting bagi bangsa Indonesia.  Menurut penulis buku "Memaknai Sumpah Pemuda di Era Reformasi" yaitu Sutejo K Widodo,  bahwa peran sumpah pemuda sendiri begitu besar karena kemerdekaan tak akan diperoleh seandainya tidak ada sumpah pemuda.  

Coba bisa kita bayangkan, betapa susahnya kita apabila saat ini bangsa Indonesia masih terjajah?  Tentu kita tidak bisa leluasa walaupun berada di tanah air sendiri.  Kita harus ingat dan bersyukur, menghargai betapa besar jasa para pahlawan di masa itu telah rela berkorban mencurahkan semua tenaga dan pikiran untuk berjuang meraih kemerdekaan.  Sehingga sampai detik ini kita dapat merasakan betapa indahnya berada di negeri tercinta yang merdeka.  

Maka dengan momentum hari sumpah pemuda ini,  dengan persatuan Indonesia yaitu satu tanah air,  satu bangsa, satu bahasa dapat dijadikan pelecit semangat untuk bersatu padu.  Apalagi sekarang ini lagi musimnya Pandemi,  rasanya senasib seperjuangan untuk guyub rukun dalam rangka memerangi Covid-19. Peran serta masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk bergandeng tangan guna mencegah penularan Covid-19 ini.  Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati. 

Dengan momentum memperingati Hari Sumpah Pemuda ini, yaitu satu tanah air,  satu bangsa dan satu bahasa maka perlu memupuk dua prinsip. Pertama, ukhuwah basyariyyah dalam arti menyatukan ikatan persaudaraan yang dibangun untuk merangkul semua manusia berdasarkan prinsip kemanusiaan.  Kedua,  ukhuwah wataniyah dalam arti persaudaraan yang diikat berdasarkan jiwa nasionalisme dan komitmen kebangsaan.  Akhirnya dengan ukhuwah basyariah dan wataniyah akan terwujud negara aman,  nyaman,  damai.  


Kalidawir,  28 Oktober 2020

Komentar

  1. Terima kasih bu! Jenengan juga lebih mantap...

    BalasHapus
  2. Kolaborasi antara ukhuwah basyariyah dan Wathaniyah menuju baldah tayyibah. Keren๐Ÿ‘

    BalasHapus
  3. Kata Rene Descartes, seorang filsuf dan matematikawan aliran rasionalisme berdarah Prancis, “Cogito Ergo Sum” aku menulis maka aku ada..teruslah istiqomah menulis sahabat..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: ูˆุงุทูŠุนูˆุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุงุทูŠุนูˆุง ุงู„ุฑุณูˆู„، ูุฅู† ุชูˆู„ูŠุชู… ูุฅู†ู…ุง ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ู†ุง ุงู„ุจู„ุงุบ ุงู„ู…ุจูŠู†. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu