Langsung ke konten utama

Hikmah Dibalik Adzan dan Iqamah Sang Bayi

Oleh : Imam Agus Taufiq


Ketika putri tercinta baru saja lahir, telinga merupakan organ pertama yang lebih dahulu aktif dan berfungsi dengan baik. Hal ini dinyatakan dalam firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 16 : Dan Allah SWT mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur. 

Oleh hal itu, agama Islam sangat menganjurkan agar kalimat pertama yang didengar sang bayi adalah kalimat yang terbaik. Dan tidak ada yang menandingi atau mengalahkan dari pada kalimat tauhid. Kalimat itu adalah adzan. Redaksi adzan bukan saja kalimat dengan versi susunan yang paling bagus, paling komprehensif, dan paling luas kandungan maknanya. Maka melantunkan adzan dan iqamah ditelinga bayi yang baru lahir menjadi sangat dianjurkan . 

Tak hanya itu, ternyata memperdengarkan adzan dan iqamah kepada sang bayi yang baru lahir merupakan perilaku yang dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Ketika cucu beliau yang bernama Hasan lahir, beliau langsung memperdengarkan adzan ke telinganya. 

Lantas, apakah hikmah di balik pengumandangan adzan di telinga sang bayi lahir ? Apakah sekedar ceremonial saja yang tidak ada dasarnya ? Mengutip pendapat Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan Ad-Dahlawi mengemukakan sejumlah alasan tersembunyi dibalik syariat ini. 

Pertama, adzan adalah syiar Islam yang dapat diperkenalkan kepada putri sejak dini. Memperkenalkannya dengan adzan berarti memperkenalkannya dengan Islam. Kedua, kalimat-kalimat yang ada dalam adzan mengandung kata-kata yang sarat makna tauhid. Dua kalimat syahadat merupakan inti dari agama Islam. Bahkan, kalimat dalam adzan merupakan kesaksian yang dapat memasukkan bayi tersebut dalam agama Islam. Dengan mendengar kalimat ini di waktu lahir, diharapkan sang bayi kelak akan terbiasa dan ingin mengetahui maknanya di kala besar.

Ketiga, adzan dapat mengusir setan. Mengenai riwayat adzan yang dapat mengusir setan setiap kali sebelum shalat fardlu sudah masyhur. Karenanya, ketika adzan dan iqamah digaungkan ke telinga bayi, harapannya setan dapat terusir dari si bayi. Meski setan akan selalu menggoda bayi tersebut sepanjang hidupnya, tetapi adzan adalah penangkal pertama dari godaannya. Selain itu, menurut syekh Jamal Abdurrahman adzan juga dapat menjadi serangan balik kepada setan yang dapat membuatnya lari terbirit-birit. 

Alhasil, sungguh luar biasa hikmah dibalik adzan dan iqamah pada sang bayi yang baru lahir. Proses Islamisasi layaknya ditanamkan sejak bayi baru lahir dengan adzan dan iqomah, karena bayi lahir bagaikan kertas putih yang bersih belum ada goresan tinta. Tinggal orang tuanya mau menjadikan Yahudi atau Nasrani terserah. Maka dalam tradisi Islam bayi lahir dikenalkan dengan kalimat tauhid, sehingga mau dikebumikan masih diadzani dan iqamah. Dan sekaligus diqiyaskan ( disamakan) dengan adzan waktu kelahiran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi ...

Setetes Hikmah Isra' Mi'raj

 Oleh: Imam Agus Taufiq Setiap tahun umat Islam seluruh penjuru dunia memperingati Isra' Mi'raj pada tanggal 27 Rajab penanggalan hijriyah. Moment Isra' Mi'raj merupakan peristiwa penting nabi Muhammad menerima langsung dari Allah swt perintah shalat lima waktu sehari semalam.   Kewajiban shalat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah mah doh(langsung) untuk berkomunikasi dengan Allah swt. Shalat lima waktu merupakan amal pertama kali yang dihisab pada hari kiamat. Ketika shalatnya seorang hamba baik maka termasuk beruntung dan sukses, dan ketika shalatnya hamba jelek/rusak maka termasuk hamba yang gagal dan rugi.  Selain kewajiban shalat lima waktu, ternyata ada setetes hikmah dari perjalanan Mi'raj nabi Muhammad mulai dari langit 1 sampai langit 7 untuk pedoman seorang hamba bisa wushul dengan Allah swt. Pertama, ketika nabi Muhammad berada di langit satu bertemu dengan nabi Adam yang merupakan abu al Basyar(bapak manusia) cikal bakal manusia ada di muka bumi. ...

Tahun Baru Spirit Baru

Oleh : Imam Agus Taufiq Tradisi masyarakat ketika menyambut pergantian tahun baru hijriyah biasanya menggelar doa bersama, yaitu doa akhir tahun dan awal tahun. Doa akhir tahun digelar setelah waktu salat Asar sampai sebelum Magrib, dan doa awal tahun  digelar masuk waktu Magrib atau setelah Magrib. Tradisi ini sudah mendarah mendaging dilaksanakan secara turun- temurun di musholla, masjid, atau bahkan di kalangan pondok pesantren.  Ada juga tradisi menggelar doa bersama di perempatan, pertigaan, simpang lima sambil membawa takir plontang. Kedua tradisi tersebut intinya minta pertolongan kepada yang Maha Kuasa supaya dijauhkan dari segala musibah dan mendapatkan keberuntungan di tahun baru.  Tahun baru bukan hanya ceremonial yang digelar secara meriah dan kompak, tapi dibalik pergantian tahun, pasti ada hikmahnya. Hikmah pertama adalah intropeksi diri, intropeksi penting guna selalu meningkatkan kapasitas sebagai hamba sejati. Selama ini kita hanya disibukkan dengan yang ...