Langsung ke konten utama

Meluangkan Waktu




Oleh : Imam Agus Taufiq


Waktu terus mengalir, umur terus berkurang. Melewatinya secara sia-sia tak dapat terlunasi selamanya. Hari Rabu barang kali akan datang lagi pada minggu-minggu berikutnya. Namun Rabu hari ini dan yang sudah lewat tak akan berulang datang kembali. Itulah mengapa waktu diibaratkan seperti pedang bila tak pandai menggunakannya ia akan melukai pemiliknya.

Tak kalah menariknya sang motivator handal yang sudah fit and proper test yaitu Dr. Ngainun Naim, tidak bosan-bosan selalu istiqomah menebar energi positif di dunia literasi. Setiap hari beliau memberikan suntikan energi positif ke publik, dan kususnya di GWA yang beliau bentuk. Suntikan demi suntikan yang beliau berikan selalu memberikan semangat untuk aksi dengan gaya bahasa mudah dipahami, mengalir, dan sangat renyah.

Pada video youtube sesi 6 Ngaji literasi memberdayakan diri menjadi manusia yang penuh potensi, beliau mengulas mengapa biasanya seseorang tidak menulis ? satu alasan tidak sempat, tidak memiliki waktu luang, bahkan alasan karena sibuk sering didengar dalam berbagai acara kegiatan seminar, diskusi, dan lain-lain.

Dengan beberapa alasan tersebut, beliau mencoba menganalisis 24 jam yang digunakan untuk bekerja apakah tidak ada  10 menit atau 30 menit    waktu luang  untuk menulis. Taruhlah level seorang menteri dengan alasan karena sibuk dengan segudang acara dan jadwal padat merayap tidak menulis itu wajar. Tetapi anda yang berada di level bawah dengan alasan karena karena tidak ada waktu luang itu bukan alasan tepat. Justru yang menjadi problem adalah karena anda tidak bisa meluangkan waktu atau gagal  meluangkan waktu.  

Sejenak menengok penulis besar, mereka bukan pengangguran, mereka bukan berarti tidak punya kesibukan. Justru meraka adalah orang-orang yang memiliki jadwal padat merayap, mereka sibuk berbagai kegiatan mulai pagi sampai larut malam. Kemampuan mereka meluangkan waktu bisa menghasilkan karya disela-sela kesibukan mereka.

Di era Pndemi seperti ini yang mengharuskan kerja dari rumah ternyata banyak waktu luang dari pada kerja di kantor. Banyak waktu luang yang tersedia. Apakah ada dorongan menghasilkan karya ? Berapa banyak tulisan yang kau hasilkan ? Dan berapa buku yang anda baca ? kiranya meluangkan waktu menjadi jurus yang sangat ampuh untuk menghasilkan karya. Sesibuk apapun bila anda meluangkan waktu pasti bisa menghasilkan karya. Bukan menunggu waktu luang. Semoga dengan ini menjadi cambuk pelecit kita tetap semangat meluangkan waktu dengan situasi dan kondisi sesibuk-sibuknya dan selonggar-longgarnya.

 

Kalidawir, 5 Agustus 2020

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu