Waktu terus mengalir, umur terus berkurang.
Melewatinya secara sia-sia tak dapat terlunasi selamanya. Hari Rabu barang kali
akan datang lagi pada minggu-minggu berikutnya. Namun Rabu hari ini dan yang
sudah lewat tak akan berulang datang kembali. Itulah mengapa waktu diibaratkan
seperti pedang bila tak pandai menggunakannya ia akan melukai pemiliknya.
Tak kalah menariknya sang motivator handal yang sudah fit and proper test yaitu Dr. Ngainun Naim, tidak bosan-bosan selalu istiqomah menebar energi positif di dunia literasi. Setiap hari beliau memberikan suntikan energi positif ke publik, dan kususnya di GWA yang beliau bentuk. Suntikan demi suntikan yang beliau berikan selalu memberikan semangat untuk aksi dengan gaya bahasa mudah dipahami, mengalir, dan sangat renyah.
Pada video youtube sesi 6 Ngaji literasi memberdayakan diri menjadi manusia yang penuh potensi, beliau mengulas mengapa biasanya seseorang tidak menulis ? satu alasan tidak sempat, tidak memiliki waktu luang, bahkan alasan karena sibuk sering didengar dalam berbagai acara kegiatan seminar, diskusi, dan lain-lain.
Dengan beberapa alasan tersebut, beliau mencoba
menganalisis 24 jam yang digunakan untuk bekerja apakah tidak ada 10 menit atau 30 menit waktu
luang untuk menulis. Taruhlah level
seorang menteri dengan alasan karena sibuk dengan segudang acara dan jadwal
padat merayap tidak menulis itu wajar. Tetapi anda yang berada di level bawah
dengan alasan karena karena tidak ada waktu luang itu bukan alasan tepat.
Justru yang menjadi problem adalah karena anda tidak bisa meluangkan waktu atau
gagal meluangkan waktu.
Sejenak menengok penulis besar, mereka bukan
pengangguran, mereka bukan berarti tidak punya kesibukan. Justru meraka adalah
orang-orang yang memiliki jadwal padat merayap, mereka sibuk berbagai kegiatan
mulai pagi sampai larut malam. Kemampuan mereka meluangkan waktu bisa
menghasilkan karya disela-sela kesibukan mereka.
Di era Pndemi seperti ini yang mengharuskan
kerja dari rumah ternyata banyak waktu luang dari pada kerja di kantor. Banyak
waktu luang yang tersedia. Apakah ada dorongan menghasilkan karya ? Berapa
banyak tulisan yang kau hasilkan ? Dan berapa buku yang anda baca ? kiranya
meluangkan waktu menjadi jurus yang sangat ampuh untuk menghasilkan karya.
Sesibuk apapun bila anda meluangkan waktu pasti bisa menghasilkan karya. Bukan
menunggu waktu luang. Semoga dengan ini menjadi cambuk pelecit kita tetap
semangat meluangkan waktu dengan situasi dan kondisi sesibuk-sibuknya dan selonggar-longgarnya.
Kalidawir, 5 Agustus 2020
Super sekali Bapak Agus
BalasHapusTerima kasih mbak Zahra...
Hapusterimakasih pak Agus...positif sekali aroma tulisannya
BalasHapusTerima kasih bu Zulfa...
HapusGagal meluangkan waktu bukan tidak ada waktu luang. Mantap tulisannya.
BalasHapusMakasih bu doktor...
HapusSudah didokumentasikan langsung materinya,. Mantap pak agus,.
BalasHapusSiap ndan...
HapusSiap ndan...
HapusSiap ter suntik
BalasHapusInjih bu Emi...
Hapus