Langsung ke konten utama

Menggapai Sukses Tidak Cukup Modal Semangat

 

 

Imam Agus Taufiq

 


Manusia adalah makhluk yang sempurna, kesempurnaan manusia dibanding makhluk lain adalah manusia diberi akal untuk berpikir dan bertindak. Demi mewujudkan makhluk yang berpikir dan bertindak adalah dengan bersyukur. Bersyukur di sini mempunyai arti memaksimalkan nikmat atas pemberian Allah SWT untuk menggapai ketaatan kepadaNya. Salah satunya dengan semangat hidup. Mengapa semangat hidup itu sangat penting? Tidak lain adalah untuk mewujudkan hidup yang luar biasa. Namun, untuk menuju kesuksesan  tidak cukup cuma bermodal semangat saja. Tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan untuk meraih kesuksesan.

Dalam hal ini saya akan menggunakan contoh penggali sumur. Pernahkah kita melihat orang menggali sumur untuk mendapatkan sumber mata air? Kalau pernah, menurut saya ada beberapa syarat meraih sukses, yaitu merencanakan, melaksanakan, konsisten/ istiqomah, sabar, dan fokus. Tidak akan ketemu air jika penggalian sumur setelah melakukan penggalian 2 meter karena tidak ketemu air, lalu pindah ke lokasi lain. Jika terus malakukan demikian, maka dijamin dia tidak akan bertemu dengan air.

Terkait perencanaan, kiranya kita perlu memperhatikan pesan ada dalam surat ath-Thariq ayat 16: “Dan Aku pun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya”. Kalau Allah SWT merencanakan matang, masak kita tidak membuat perencanaan dalam meraih tujuan hidup. Siapa yang gagal merencanakan hidup, maka dia merencanakan kegagalan hidup ini. Ingatlah, begitu kita merencanakan, maka seluruh sel yang ada dalam tubuh akan mengkondisikan untuk mewujudkan rencana ini. “We becomes wahat we think about”. Kita  menjadi apa yang kita pikirkan.

Terkait pelaksanaan, perhatikan surat an-Nisa’ ayat 66: “Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka)”. Setelah kita mempunyai ide, maka segera laksanakan. Jangan sampai kita menahan atau menunda rencana yang kita buat. Sering kali seseorang mengeluh seperti ini, “Yaa Allah, itu kan ide yang pernah saya rencanakan? Kok dia yang melaksanakan? Kata-kata ini sering kita dengar, karena kita hanya mempunyai ide namum tidak segera dituangkan maka terpaksa diambil atau didahului orang  lain.

Terkait istiqamah, perhatikan surat al-Muzammil ayat 8: “Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan”. Ayat ini menginspirasi kita, bahwa untuk mewujudkan rencana atau cita-cita seseorang haruslah istiqomah secara terus-menerus dengan tekun mewujudkan rencana tersebut. Falsafah orang Jawa mengatakan “Sopo temen tinemu”. Artinya siapa yang terus menerus action, maka akan menemukan sesuatu yang diinginkan. Ada yang mengatakan bahwa istiqomah lebih baik dari seribu keramat “Al-Istiqomatu khoirun min alfi karomah”. Dalam nadhom al-Amrithi juga disebutkan terkait istiqomah yang berbunyi:

حيثما تستقم يقدر لك الله # نجاحا فى غابر الازمان

"Sekiranya engkau beristiqomah. Maka Allah SWT akan menakdirkan kesuksesan bagimu sepanjang masa”

Terkait sabar, yakni sabar dalam meraih sukses, jelas sekali. Tidak akan menjadi apa-apa jika seseorang mengerjakan sesuatau dengan tergesa-gesa tanpa kesabaran. Dengan kesabaran. Jadilah apapun. Jika mengalami hambatan dalam mewujudkan sesuatu, maka segeralah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terkait ini disuruh memahami surat al-Baqoroh ayat 45: “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan mengerjakan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat. Kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”.

Terkait fokus, sudah selayaknya mengerjakan pekerjaan harus fokus yang didasari kosentrasi tinggi. Agar pekerjaan yang dihasilkan sesuai perencanaan dan maksimal. Fokuskan pikiran kita dalam mengerjakan apapun, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan keteledoran diri.

Semoga apa saja yang kita rencanakan akan menjadi kenyataan. Dengan melalui proses panjang yang diramu dan diracik sesuai tahapan-tahapannya. Dan semoga Allah SWT senantiasa melindungi, memberi petunjuk, meridhai langkah kita menuju kesuksesan dunia akhirat. Aamiin...

 

Kalidawir, 11 Agustus 2020.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan

Usaha Membangun Mood Menulis

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Mengapa tidak menulis? Mengapa lama tidak menulis? Kiranya dua pertanyaan ini jika diajukan umumnya akan dijawab serupa, belum ada mood menulis. Solusi yang dilakukan adalah bagaimana membangun atau menciptakan mood menulis. Untuk menciptakan hal ini penting untuk menghadirkan atmosfer yang cocok untuk menulis.  Setiap penulis memiliki kebiasaan berbeda saat menulis. Misalnya seorang tokoh pahlawan nasional yang sudah banyak menelurkan banyak karya yaitu Tan Malaka di antaranya yang opus Magnum adalah Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika). Tan Malaka menulis buku-bukunya dengan cara memanfaatkan jembatan keledai untuk mengingat apa yang kemudian ditulis.  Ketika masa kolonialisme Belanda, Tan Malaka menjadi pelarian bukan hanya pemerintah kolonial Belanda, namun juga pemerintah kolonial Inggris yang menguasai Malaya dan Singapura serta pemerintah Amerika Serikat yang menguasai Filipina. Dalam posisi dikejar-kejar inteljen pemerintahan kolonial tersebu