Langsung ke konten utama

Sabar Berkah Magfirah

 Imam Agus Taufiq 


" Ramadhan merupakan ladang sabar, berkah, dan magfirah menuju surgaNya"



Ramadhan tahun ini masih sama persis  dengan Ramadhan tahun kemarin dalam kondisi Pandemi Covid-19. Biar pun dengan kondisi seperti itu, tak menghalangi untuk lebih mendekatkan diri, menghambakan diri kepada Allah SWT. Ramadhan secara bahasa adalah membakar. Lantas apakah yang dibakar? Tentu yang dibakar adalah hawa nafsu. Sehingga selesai Ramadhan, kita benar-benar menjadi manusia nan fitri sekaligus mendapatkan predikat hamba yang selalu bertambah ketakwaannya.

Ramadhan merupakan ladang sabar. Mengapa saya mengatakan ladang sabar? Tentu alasannya adalah Allah telah mewajibkan puasa atas orang yang beriman supaya benar-benar menjadi pribadi yang bertakwa. Puasa secara bahasa adalah menahan, sedangkan menurut istilah adalah menahan lapar dan dahaga mulai terbitnya fajar hingga terbenamya matahari dari hal-hal yang membatalkannya. Dari proses menahan hal-hal yang membatalkannya tentu butuh kesabaran tingkat tinggi, walau pun lidah mudah mengucapkannya tapi prateknya berat. Sabar dalam puasa termasuk sabar taat kepada Allah SWT dengan dasar iman dan mengharap ridlaNya, maka dosanya akan diampuni. Hal ini sesuai riwayat Abu Hurairah: " Barang siapa puasa Ramadhan dengan iman dan karena ridla Allah, maka dosanya yang telah lalu diampuni".(HR. Bukhari, Muslim, dan Malik).

Ramadhan adalah bulan berkah. Berkah yang lazim adalah bertambahnya kebaikan. Dan ternyata banyak keberkahan pada bulan Ramadhan. Keberkahan pertama, bahwa puasa Ramadhan merupakan sebab terampuninya dosa-dosa dan terhapusnya berbagai kesalahan hal ini sesuai hadits Nabi yang berbunyi: من صام رمضان ايمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبك

Keberkahn kedua, pada bulan Ramadhan ada satu malam yang lebih baik dari seribu malam yang biasa disebut Lailatul Qadar. Dan sungguh beruntung sekali mereka yang menjumpai malam Lailatul Qadar. Keberkahan ketiga, pada bulan itu Allah telah membuka pintu-pintu Surga, pintu-pintu Neraka ditutup dan setan dibenggu. Keberkahan keempat, pada bulan itu manusia dapat meraih banyak keutamaan dan manfaat yang bersifat ukhrawi maupun duniawi.

Bulan Ramadhan adalah bulan magfirah. Magfirah adalah pengampunan. Allah SWT menyediakan bulan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar. Nabi Muhammad bersabda: "Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa besar dijauhi" (HR. Muslim). Melalui berbagai aktivitas ibadah di bulan Ramadhan Allah SWT menghapuskan dosa-dosa kita. Di antara aktivitas yang dapat menghapuskan dosa-dosa adalah puasa Ramadhan plus salat Tarawih, Witir, Tahajud yang kesemuanya dikerjakan atas unsur iman dan berharap atas ridlaNya.

Ternyata sabar, berkah, magfirah ketiganya ada manfaat dan keutamaan yang luar biasa. Dan tentunya kalau umat manusia tahu keutamaan dan manfaat bulan Ramadhan, maka mereka minta satu tahun penuh untuk bulan Ramadhan. Semoga Allah memudahkan langkah kaki kita untuk menggapai bulan yang penuh keutamaan dan manfaat sehingga menjadi pribadi yang benar-benar bertambah takwanya. Aamiin...



Kalidawir, 14 April 2021 M/ 2 Ramadhan 1442 H.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi ...

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan...

Ramadhan Bulan Bebas dari Api Neraka

  Oleh  Imam Agus Taufiq  Sebentar lagi bulan ramadhan tiba, dan alhamdulillah kita umat Islam masih diberi kesempatan menjumpai bulan ramadhan. Hati merasa riang dan gembira menyambut kedatangan bulan suci nan mulia yakni ramadhan. Dalam riwayat hadits disebutkan bahwa: “Barang siapa hatinya gembira menyambut kedatangan bulan ramadhan, maka haram jasadnya atas api neraka”. Pada dasarnya, puasa tidak hanya mengajarkan perihal dahaga dan lapar. Jauh dari itu, di dalamnya juga terdapat ajaran ruhaniyah yang sangat penting untuk diketahui. Dengan berpuasa, seseorang juga diajarkan cara menahan lisan agar tidak mengucapkan hal-hal buruk, dan juga diajarkan menahan diri dari semua nafsu yang bersifat buruk. Sebenarnya, puasa memiliki dua tujuan yang sangat pokok, yaitu melatih diri untuk bisa menerima semua yang telah Allah berikan dengan cara hidup sederhana dan apa adanya; dan  melatih batin  agar biasa terhindar dari segala sifat-sifat yang tercela, seperti sifat ...