Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Kompetensi Kebaikan

Oleh: Imam Agus Taufiq Kehidupan dunia yang sering kali dipenuhi dengan persaingan untuk mencapai ‎kesuksesan pribadi, konsep berlomba-lomba dalam kebaikan mungkin terdengar seperti paradoks. ‎Namun, di balik kehidupan yang serba cepat dan kompetitif ini,  nampaknya ada gerakan yang ‎semakin bertumbuh di mana orang-orang saling berkompetisi untuk melakukan kebaikan bagi ‎orang lain dan masyarakat sekitarnya. Fenomena ini bukan sekadar sebuah trend, melainkan ‎sebuah gerakan sosial yang mendasar yang dapat memberikan dampak positif yang besar bagi ‎kehidupan kita.‎ Menjadi lebih baik, secara pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, bukanlah hal yang ‎terjadi secara spontan. Dalam banyak kasus, hal itu memerlukan usaha yang sadar dan terencana. ‎Kompetisi kebaikan menawarkan struktur yang jelas dan motivasi ekstra untuk bertindak positif. ‎Ketika seseorang melihat orang lain melakukan sesuatu yang baik, itu dapat menjadi pemicu yang ‎kuat untuk bertindak. Ini menciptakan lingkungan di

Anugerah Kesehatan

 Oleh: Imam Agus Taufiq Kesehatan adalah salah satu anugerah terbesar yang sering kali dianggap sepele, hingga kita mulai merasakan sakit atau ketidak nyamanan. Banyak orang mengabaikan akan pentingnya menjaga kesehatan karena kesibukan, pola hidup, pola makan, pola pikir yang tidak sehat, atau kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga tubuh. Padahal, kesehatan adalah aset yang paling berharga dalam kehidupan. Tanpa tubuh yang sehat, kita tidak bisa menikmati kehidupan, bekerja, mengabdi dengan maksimal, atau meraih visi atau cita-cita gemilang masa depan.  Pepatah lama mengatakan, "Sehat itu mahal." Namun, kenyataannya, menjaga kesehatan tidaklah semahal mengobati penyakit. Kesehatan yang baik memungkinkan kita menjalani hari-hari dengan penuh semangat, beraktivitas dengan berusaha produktif, dan merasakan kebahagiaan hidup yang sejati. Tubuh yang sehat adalah modal utama dalam melakukan berbagai hal, baik itu bekerja, belajar, mengabdi, dan lainnya. Jika kita kehilangan k

Rasa Syukur

 Oleh: Imam Agus Taufiq Hari ini, saya mengucap syukur kepada Allah swt atas anugerah usia yang telah diberikan. Setiap detik dalam hidup ini adalah hadiah yang berharga, penuh dengan pelajaran, kenangan, dan pengalaman yang tak ternilai. Di hari yang istimewa ini, saya merenungkan segala hal baik yang telah terjadi dalam hidup saya dan semua orang yang telah hadir dengan kasih sayang, dukungan, dan cinta. Saya bersyukur atas setiap langkah yang  saya tempuh, baik yang mudah maupun yang sulit, karena semua itu telah membentuk diri saya menjadi pribadi yang lebih baik. Terima kasih kepada keluarga dan sahabat yang selalu ada di sisiku, serta kepada setiap orang yang telah menginspirasi dan membantuku sepanjang perjalanan ini. Semoga di tahun-tahun yang akan datang, saya bisa terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijaksana, kuat, dan penuh cinta. Saya berharap bisa memberikan yang terbaik bagi dunia, seiring dengan bertambahnya usia. Segala puji dan syukur  saya persembahkan kepada Tuh

Intropeksi Diri

 Oleh: Imam Agus Taufiq Kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan ini, sering kali kita terjebak dalam rutinitas sehari-hari tanpa sempat merenung tentang diri kita sendiri. Introspeksi diri adalah proses penting yang memungkinkan kita untuk mengevaluasi pikiran, perasaan, dan tindakan  dengan tujuan memahami diri kita lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup. Introspeksi diri adalah praktik reflektif yang melibatkan pengamatan dan penilaian terhadap pikiran dan perasaan kita sendiri. Ini adalah cara untuk menyelami diri kita lebih dalam dan memahami motivasi, kekuatan, dan kelemahan kita. Proses ini sering melibatkan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang tujuan hidup, nilai-nilai pribadi, dan cara kita berinteraksi dengan orang lain. Ada banyak manfaat bagi kita, apabila kita mau melakukan intropeksi diri. Pertama, pemahaman diri yang lebih baik. Dengan melakukan introspeksi, kita dapat mengenali pola pikir dan perilaku yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya. Hal ini membantu

Syukur Adalah Kunci Kebahagiaan

  Oleh :  Imam Agus Taufiq    Kehidupan ini sering kali membawa manusia pada berbagai perubahan dan tantangan yang menguji ketahanan. Dalam menghadapi semua liku-liku kehidupan, ada satu salah satu sikap yang memiliki kekuatan besar untuk menjaga manusia tetap tegar dan bahagia, yaitu sikap syukur. Syukur memang mudah untuk diucapkan dalam lidah manusia, tapi butuh praktik. Syukur adalah sikap mental dan emosional yang melibatkan penghargaan dan pengakuan terhadap kebaikan dan berkat yang kita miliki dalam hidup. Ini bukan hanya sekedar ucapan terima kasih, tetapi juga sebuah sikap hati yang bersyukur atas segala hal  yang terjadi, baik besar maupun kecil. Banyak manfaat ketika manusia bersyukur. Pertama, meningkatkan kesejahteraan emosional.  Dengan fokus pada hal-hal yang baik dalam hidup, manusia cenderung lebih bahagia dan tidak cemas. Kedua, meningkatkan Kualitas Hubungan.  Orang yang bersyukur cenderung lebih bisa menghargai orang lain dan hubungan interpersonalnya lebih harmonis

Tahun Baru Spirit Baru

Oleh : Imam Agus Taufiq Tradisi masyarakat ketika menyambut pergantian tahun baru hijriyah biasanya menggelar doa bersama, yaitu doa akhir tahun dan awal tahun. Doa akhir tahun digelar setelah waktu salat Asar sampai sebelum Magrib, dan doa awal tahun  digelar masuk waktu Magrib atau setelah Magrib. Tradisi ini sudah mendarah mendaging dilaksanakan secara turun- temurun di musholla, masjid, atau bahkan di kalangan pondok pesantren.  Ada juga tradisi menggelar doa bersama di perempatan, pertigaan, simpang lima sambil membawa takir plontang. Kedua tradisi tersebut intinya minta pertolongan kepada yang Maha Kuasa supaya dijauhkan dari segala musibah dan mendapatkan keberuntungan di tahun baru.  Tahun baru bukan hanya ceremonial yang digelar secara meriah dan kompak, tapi dibalik pergantian tahun, pasti ada hikmahnya. Hikmah pertama adalah intropeksi diri, intropeksi penting guna selalu meningkatkan kapasitas sebagai hamba sejati. Selama ini kita hanya disibukkan dengan yang namanya pekerj

Minimnya Pengawasan

Oleh : Imam Agus Taufiq Anak merupakan anugerah dari Allah swt, dan anak juga merupakan titipan dari Allah swt yang harus dijaga, dididik, diarahkan. Tugas orang tua selain mendidik, menjaga, mengarahkan adalah memberikan pengawasan. Pengawasan yang saya maksud di sini adalah pengawasan terhadap kehidupan sehari-hari ketika anak berada di dalam dan luar rumah.  Sebagai orang tua memberikan pengawasan terhadap anaknya diperlukan kapan pun, dan di mana pun. Ada baiknya jika pengawasan orang tua terhadap anaknya tidak dilakukan dalam bentuk pengekangan. Karena, terlalu bersikap mengekang anak dapat menyebabkan pengaruh negatif bagi perkembangannya. Sebaliknya sangat minim pengawasan terhadap anak dan membiarkan menikmati keleluasaan juga tidak baik bagi kepribadiannya.  Minimnya pengawasan orang tua terhadap anaknya bermula dari pemberian ruang kebebasan terhadap anak. Jika terlalu bebas, maka otomatis pengawasan berkurang. Padahal memberikan pengawasan wajib, karena mau tak mau anak adal

Ilmu, Kirotho Angele Dadi Ketemu

 Oleh: Imam Agus Taufiq "Aku melihat pemilik ilmu hidupnya mulia walaupun ia dilahirkan dari orang tua hina. Kedudukannya di dunia terus meningkat hingga menempati derajat tertinggi dan mulia. Laksana pengembala kambing yang pergi ke sana-sini dan diikuti hewan peliharaannya, dalam setiap keadaan ia selalu diikuti umat manusia. Jikan bukan karena ilmu, orang seperti itu tidak akan pernah merasa bahagia dan mengenal halal-haram sesuatu". (Terjemahan kitab Diwan Al Alamah Imam Syafi'i)  Sering kita mendengar slogan "Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan agama hidup terarah, dengan seni hidup menjadi indah". Slogan itu bukan hal asing bahkan sering kali kita mendengarnya, sungguh berharga dan utamanya orang yang memiliki ilmu atau pemilik ilmu.  Salah satu keutamaan ilmu bagi penuntutnya adalah semua umat manusia menjadi pelayannya. Siapa pun orangnya yang mengemban ilmu, lalu dengan beraninya menitipkan kepada orang yang bukan ahlinya sebab kebodohannya, maka se

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi juga memberikan pengaruh yang   besar dalam kehid

Ramadhan Bulan Bebas dari Api Neraka

  Oleh  Imam Agus Taufiq  Sebentar lagi bulan ramadhan tiba, dan alhamdulillah kita umat Islam masih diberi kesempatan menjumpai bulan ramadhan. Hati merasa riang dan gembira menyambut kedatangan bulan suci nan mulia yakni ramadhan. Dalam riwayat hadits disebutkan bahwa: “Barang siapa hatinya gembira menyambut kedatangan bulan ramadhan, maka haram jasadnya atas api neraka”. Pada dasarnya, puasa tidak hanya mengajarkan perihal dahaga dan lapar. Jauh dari itu, di dalamnya juga terdapat ajaran ruhaniyah yang sangat penting untuk diketahui. Dengan berpuasa, seseorang juga diajarkan cara menahan lisan agar tidak mengucapkan hal-hal buruk, dan juga diajarkan menahan diri dari semua nafsu yang bersifat buruk. Sebenarnya, puasa memiliki dua tujuan yang sangat pokok, yaitu melatih diri untuk bisa menerima semua yang telah Allah berikan dengan cara hidup sederhana dan apa adanya; dan  melatih batin  agar biasa terhindar dari segala sifat-sifat yang tercela, seperti sifat iri, dengki, sombong dan

Belajar Mencintai Orang Shalih

 Oleh Imam Agus Taufiq Pepatah mengatakan, "Orang yang mendekati minyak wangi, maka ia akan ikut wangi, dan orang yang mendekati api, maka ia akan merasakan panasnya api." Demikian halnya orang tua, jika mereka atau mencintai orang shaleh insyaallah diri mereka akan ikut menjadi orang shaleh.  Hati orang tua yang mencintai orang shaleh akan selalu merasa tenang. Mereka menjadi selalu terobsesi untuk memiliki anak shalih sebagaimana keshalehan orang yang dicintai tersebut. Sebaliknya, hati orang tua yang tidak mencintai orang shaleh tidak akan pernah tergerak untuk mengarahkan anak mereka menjadi orang yang shalih. Ada dua hikmah yang diperoleh orang tua yang mencintai orang shalih, di antaranya: Pertama, hikmah motivasi. Orang shalih adalah orang yang taat dalam menjalankan agama. Perbuatan dan segala tindak tanduk keseharian sangat terjaga. Apabila orang tua selalu dekat dengan orang-orang shaleh, maka secara tidak langsung sebenarnya akan ikut terbawa kebiasaan baik mereka.

Berusaha Menanamkan Sikap Cinta Ibadah Kepada Anak

  Oleh:  Imam Agus Taufiq Tiada salahnya orang tua menanamkan cinta beribadah kepada anak saat anak dalam masa kandungan atau masih kecil. Nampaknya, waktu itu adalah waktu yang sangat tepat untuk mengajarkan sikap cinta kepada Allah swt. Sikap yang dilakukan orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan pemahaman anak meskipun ia masih berada dalam kandungan. Perkembangan pemahaman anak yang dimaksud adalah pemahaman terkait kecintaan hamba untuk selalu cinta beribadah kepada Allah swt. Ibadah-ibadah yang dipercontohkan orang tua kepada anak yang masih dalam kandungan atau masih kecil ialah shalat, puasa, zakat, dan lain-lain. Ibadah-ibadah yang sudah dipercontohkan tidak hanya berpengaruh di waktu itu saja, tetapi juga berdampak positif bagi kehidupan anak mereka di kemudian hari.  Teladan lain yang bisa orang tua tanamkan dalam diri anak agar cinta beribadah kepada Allah swt, ialah dengan mengajak anak selalu berdoa setiap melakukan aktivitas seperti mempelajari wudlu yang bena

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan