Langsung ke konten utama

Mempertajam Tujuan

 Oleh : Imam Agus Taufiq



Bagi sebagian orang membaca adalah menyuburkan lahan kering pemikiran. Membaca difungsikan sebagai nutrisi jiwa yang memberikan vitamin dan mineral bagi pemikiran sehingga terus terbarukan.

Orang yang suka membaca sering diasosiakan sebagai kutu buku, asosiasi ini penting menurut saya sebagai doa yang tak hanya sekedar label tetapi stempel yang menyebabkan seseorang tergugah dan konsisten untuk terus membaca. 

Tak ada satu pun orang di muka bumi ini yang rajin membaca, justru miskin. Tetapi mereka yang dulu dicap bahkan distempel kutu buku justru mereka adalah orang-orang yang hari ini berhasil. 

Tengok saja tanpa jauh-jauh, beliau sang motivator, inspirator kelahiran Tulungagung beliau adalah Dr. Ngainun Naim yang tak pernah kendor memberikan dorongan semangat dalam dunia literasi dalam kesehariannya tak lepas dari yang namanya membaca. Beliau sangat produktif dan dapat menelurkan sebuah karya tak lepas dari yang namanya membaca. Di balik kecerdasan dan keberhasilanya itu, Dr. Ngainun Naim tentu memulainya dengan jalan membaca. 

Membaca haruslah bertujuan. Sama halnya ketika kita melakukan aktivitas lainnya. Tujuan inilah yang mengarahkan kita untuk melakukan aktivitas membaca. Tujuan harus jelas. Sejelas seperti Ir. Soekarno memimpikan Indonesia merdeka, atau sejelas Ki Hadjar Dewantara mempelopori pendidikan bagi kaum pribumi. 


Kalidawir, 20 Januari 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi ...

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan...

Ramadhan Bulan Bebas dari Api Neraka

  Oleh  Imam Agus Taufiq  Sebentar lagi bulan ramadhan tiba, dan alhamdulillah kita umat Islam masih diberi kesempatan menjumpai bulan ramadhan. Hati merasa riang dan gembira menyambut kedatangan bulan suci nan mulia yakni ramadhan. Dalam riwayat hadits disebutkan bahwa: “Barang siapa hatinya gembira menyambut kedatangan bulan ramadhan, maka haram jasadnya atas api neraka”. Pada dasarnya, puasa tidak hanya mengajarkan perihal dahaga dan lapar. Jauh dari itu, di dalamnya juga terdapat ajaran ruhaniyah yang sangat penting untuk diketahui. Dengan berpuasa, seseorang juga diajarkan cara menahan lisan agar tidak mengucapkan hal-hal buruk, dan juga diajarkan menahan diri dari semua nafsu yang bersifat buruk. Sebenarnya, puasa memiliki dua tujuan yang sangat pokok, yaitu melatih diri untuk bisa menerima semua yang telah Allah berikan dengan cara hidup sederhana dan apa adanya; dan  melatih batin  agar biasa terhindar dari segala sifat-sifat yang tercela, seperti sifat ...