Langsung ke konten utama

Mencari Ilmu itu Jihad

 Imam Agus Taufiq

Jihad dalam bahasa Arab bermakna mengerahkan segala daya dan kemampuan, atau beramal semaksimal mungkin.  Sedangkan dalam perspektif syaria'at, jihad memiliki banyak bentuk, tidak hanya terbatas pada peperangan saja meski peperangan menjadi makna terpopuler dalam perspektif fiqih. Mengutip salah satu pendapat Mula Khusru Muhammad al-Hanafi dalam kitab Durar al-Hukkam Syarh Ghurar al-Ahkam bahwa jihad memiliki makna umum dan makna populernya di kalangan ahli fikih adalah memerangi orang-orang kafir. 

Lantas, dengan makna jihad secara syariat adalah memerangi orang-orang kafir apakah sebagai warga negara Indonesia harus berperang dengan pertumpahan darah ? Ternyata tidak, ada tingkatan jihad yang lebih penting dari itu. Yaitu jihad melawan hawa nafsu, dalam hal ini jihad melawan hawa nafsu dengan mempelajari  dan mencari ilmu agama yang menjadikan penentu seseorang selamat dan bahagia dunia akhirat.

Mempelajari dan mencari ilmu juga termasuk jihad di jalan Allah SWT, dalam hadits disebutkan :

من خرج في طلب العلم فهو في سبيل الله حتى يرجع (رواه الترمذي)

"orang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali (HR. at-Tirmidzi). Di dalam al-Qur'an Juga terdapat isyarat bahwa kesungguhan dalam melaksanakan segala kebaikan, termasuk mencari ilmu adalah bagian dari jihad : 

      ...  والذين جاهدوا فينا لنهد ينهم سبلنا 

"Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaanKu, benar-benar akan aku tunjukkan kepada mereka jalan-jalanKu"(QS. al-Ankabut:69). 

Jihad mencari ilmu adalah bagian terpenting bagi terlaksananya bentuk jihad-jihad lain, sebab ilmu menurut saya haruslah didahulukan dari pada amal, sebab amal yang tidak dilandasi ilmu tidak akan diterima. Hal ini sesuai apa yang dikatakan Ibn Ruslan al-Syafi'i dalam nadhom al-Zubad yang berbunyi : وكل من بغير علم يعمل * اعماله مردودة لا تقبل 

"Seseorang yang beramal tanpa ilmu * maka amalnya tertolak dan tidak diterima."

Sehingga jihad mencari ilmu haruslah didahulukan dari jihad-jihad bentuk lain, sebab orang yang berjihad, harus lebih dulu mengetahui bagaiman cara melakukannya, syarat-syarat, batas-batas, dan aturan-aturannya agar jihadnya sesuai dengan ketentuan tidak cuma asal-asalan dengan meneriakkan kalimat takbir semata. 

Dari sini, mengingat urgensi jihad mencari ilmu, maka seseorang yang menganggap bahwa mencari ilmu bukan termasuk  jihad berarti orang tersebut terdapat kekurangan dalam akal dan pikirannya. Hal ini sesuai perkataan Abu Darda' dalam kitab Ihya' Ulumiddin karya Al-Ghazali yang berbunyi : من راى ان الغدو الى طلب العلم ليس بجهاد فقد نقص في رأيه وعقله

"Barang siapa meyakini bahwa berangkat pagi untuk mencari ilmu bukan termasuk jihad berarti akal pikirannya kurang".

Ternyata, mencari ilmu itu lebih utama-utamanya jihad ketimbang berperang. Dengan bepergian mencari dan mempelajari ilmu hidup akan menjadi mudah,  terarah dalam jangka panjang. Kadar pahalanya juga sesuai tingkat kesulitan dan ketekunan sesuai dengan kaidah الاجر بقدر التعب.


Kalidawir, 26 Januari 2021.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menangkal Digiseksual di Era Modern

  Oleh :  Imam Agus Taufiq  Munculnya Revolusi Industri pada tahun 1784 menuntut manusia untuk menciptakan berbagai hal yang mampu meringankan pekerjaan. Waktu silih berganti, seiring berjalannya jarum jam , revolusi industri terus mengalami perkembangan, bahkan saat ini   sampai pada revolusi industri 4.0. Realita   ini sangat menguntungkan bagi manusia   seiring   perkembangan teknologi yang semakin cepat melesat   membuat segalanya menjadi mudah. Manusia tidak perlu lagi bersusah payah dan dibuat pusing   dalam mengerjakan berbagai hal, karena semua pekerjaan telah diambil alih oleh teknologi. Revolusi Industri 4.0   memberikan banyak terobosan dalam teknologi di antaranya, komputer, gagdet , robot pintar, robotika, kecerdasan buatan atau AI ( Arificial Intelligence ), internet, kendaraan, dan lain sebagainya . Keterlibatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia menjadi ketergantungan, di sisi lain teknologi ...

Usaha Berbuat Positif

Oleh: Imam Agus Taufiq Takwa yang biasa terdengar di telinga kita adalah usaha untuk selalu melaksanakan perintah Allah swt dan Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surat Al Taghabun ayat 12 yang berbunyi: واطيعوا الله واطيعوا الرسول، فإن توليتم فإنما على رسولنا البلاغ المبين. "Bertakwalah kamu sekalian kepada Allah swt dan Rasulallah, jika engkau berpaling maka sesungguhnya kewajiaban utusan hanya menyampaikan amanat Allah dengan jelas". Ayat tersebut menjelaskan kepada kita untuk selalu taat kepada Allah swt dan Rasulullah. Arti takwa di sini menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari sabab musabab takwa inilah sumbernya keberuntungan dunia dan akhirat. Pekerjaan taat kepada Allah dan Rasulullah bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Apalagi di hari yang banyak kebaikannya yaitu hari Jumat. Harus kita ketahui bahwa Allah swt menjadikan hari Jumat, sebaik-baiknya hari bagi umat Islam. Salah satunya hari yang mulia yang disabdakan...

Ramadhan Bulan Bebas dari Api Neraka

  Oleh  Imam Agus Taufiq  Sebentar lagi bulan ramadhan tiba, dan alhamdulillah kita umat Islam masih diberi kesempatan menjumpai bulan ramadhan. Hati merasa riang dan gembira menyambut kedatangan bulan suci nan mulia yakni ramadhan. Dalam riwayat hadits disebutkan bahwa: “Barang siapa hatinya gembira menyambut kedatangan bulan ramadhan, maka haram jasadnya atas api neraka”. Pada dasarnya, puasa tidak hanya mengajarkan perihal dahaga dan lapar. Jauh dari itu, di dalamnya juga terdapat ajaran ruhaniyah yang sangat penting untuk diketahui. Dengan berpuasa, seseorang juga diajarkan cara menahan lisan agar tidak mengucapkan hal-hal buruk, dan juga diajarkan menahan diri dari semua nafsu yang bersifat buruk. Sebenarnya, puasa memiliki dua tujuan yang sangat pokok, yaitu melatih diri untuk bisa menerima semua yang telah Allah berikan dengan cara hidup sederhana dan apa adanya; dan  melatih batin  agar biasa terhindar dari segala sifat-sifat yang tercela, seperti sifat ...