Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Every Day is Mother's Day

  Oleh : Imam Agus Taufiq   Ibu adalah adalah perempuan yang oleh Allah SWT diberikan kelengkapan organ tubuh yang sangat menakjubkan untuk mengemban tugas mulia sebagai ibu. Allah SWT telah memberikan rahim kepada ibu yang di dalamnya terdapat dua puluh induk telur yang mengandung lebih dari 250.000 ribu sel telur   yang   belum matang. Setiap sel yang besarnya hanya setengah partikel   garam tersebut akan matang setiap bulan tetapi dengan usia yang sangat pendek. Jika sel telur   matang dibuahi oleh sperma, dia akan menjadi janin, tetapi jika tidak dibuahi   sel telur tersebut akan luruh menjadi darah haid. Keluarnya   darah haid pertama   kali pada diri perempuan itu sekaligus   menjadi penanda seorang perempuan memulai kehidupan sebagai perempuan   dewasa dengan beban hukum yang melekat padanya. Sebelum menuju menjadi sang ibu,   perempuan harus melalui   fase menjadi istri yang patuh melayani suaminya, yakni s...

Hikmah Dibalik Adzan dan Iqamah Sang Bayi

Oleh : Imam Agus Taufiq Ketika putri tercinta baru saja lahir, telinga merupakan organ pertama yang lebih dahulu aktif dan berfungsi dengan baik. Hal ini dinyatakan dalam firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 16 : Dan Allah SWT mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur.  Oleh hal itu, agama Islam sangat menganjurkan agar kalimat pertama yang didengar sang bayi adalah kalimat yang terbaik. Dan tidak ada yang menandingi atau mengalahkan dari pada kalimat tauhid. Kalimat itu adalah adzan. Redaksi adzan bukan saja kalimat dengan versi susunan yang paling bagus, paling komprehensif, dan paling luas kandungan maknanya. Maka melantunkan adzan dan iqamah ditelinga bayi yang baru lahir menjadi sangat dianjurkan .  Tak hanya itu, ternyata memperdengarkan adzan dan iqamah kepada sang bayi yang baru lahir merupakan perilaku yang dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad SA...

Membaca Bertujuan di Era Milenial

  Oleh : Imam Agus Taufiq “Kebiasaan membaca itu satu-satunya kenikmatan yang murni. Ketika kenikmatan yang lain pudar, kenikmatan membaca tetap bertahan” ---Anthony Troppole   Seiring perkembangan zaman yang serba canggih, nampaknya tradisi literasi (baca tulis) semakin pudar. Kecanggihan tekno;ogi gagdet yang semestinya bisa digunakan untuk mendulang literasi tidak dimanfaatkan semestinya. Walaupun masih ada segelintir orang memanfaatkan dunia digital untuk mengakses informasi mengenai literasi, namun jumlah itu tak sepadan dan masih jauh dari harapan. Di era milenial ini, sebenarnya tradisi literasi harus tetap digaung gemakan. Rutinitas dan jadwal yang padat merayap tak ada salahnya untuk meluangkan waktu di dunia literasi. Dengan kemajuan gagdet, kita bisa berselancar di dalam arus informasi dan sumber-sumber pengetahuan yang tak bertepi. Zygmunt Bauman dalam Liquid Modernity (2000) menyebutnya sebagai zaman yang ditandai oleh kemudahan manusia berselancar , ...

Mengapa Putri Kita Harus Dididik

 Oleh : Imam Agus Taufiq "Seandainya jabatanmu setinggi Clinton, kekayaanmu sekaya Onassis, ilmu pengetahuanmu secemerlang Einstein, tetapi anakmu tidak seperti yang kamu harapkan, maka kamu orang yang paling rugi" ---Syaikh Dr. Muhammad Ratib An-Nablusi Sebagai orang tua, tentu kita menginginkan agar putri-putri kita tercinta mendapatkan pengasuhan dan pendidikan yang terbaik. Dan pasti kita tentu ingin berpartisipasi dalam pendidikan mereka, tidak semata-mata menyerahkannya kepada sekolah baik formal atau non formal. Namun, apa alasan sesungguhnya sehingga kita harus mendidik putri-putri kita ? Pertama, mendidik mereka adalah bagian dari kewajiban. Selama ini mungkin, sebagai orang tua terkungkung oleh suatu paradigma kewajiban-kewajiban duniawi, seperti halnya menyediakan tempat tinggal, memenuhi kebutuhan pangan harian dan lainnya. Memang kebutuhan seperti itu penting, tetapi ada yang lebih penting kadang kita abaikan, yaitu memberikan pendidikan yang baik terhadap buah h...

Senyum dan Kesehatan

 Oleh : Imam Agus Taufiq Sungguh sangat mulia junjungan, idola kita baginda Agung Muhammad SAW selalu memberikan keteladanan dengan cara menghiasi bicara atau bertutur kata dengan senyuman di bibir. Hal ini menjadikan keagungan jiwa beliau. Ternyata dibalik itu ada hikmah sangat besar bagi kesehatan. Sebuah riset membuktikan bahwa di saat tersenyum, tubuh melepaskan endorfin, serotonin, dan senyawa yang dapat mengurangi rasa sakit. Ketiga hal tersebut dapat membuat pikiran menjadi lebih positif, sekaligus menjadi obat alamiah bagi tubuh. Sebaiknya, berusahalah menjadi untuk berpikir positif dalam memandang hidup.  Sebenarnya diperlukan usaha yang lebih keras untuk cemberut dari pada tersenyum. Di saat kita cemberut terdapat 43 otot yang bekerja. Sedangkan untuk tersenyum hanya butuh 17 otot saja. Dan rupanya, tersenyum mampu mendorong sistem kekebalan tubuh untuk bekerja dengan lebih baik. Saat tersenyum, akan dirasakan sensasi rileks yang dihasilkan oleh fungsi imun yang melo...

Di Balik Seruan Jihad

  Oleh : Imam Agus Taufiq Belakangan ini sedang viral unggahan video seseorang mengumandangkan adzan dengan mengganti kalimat "Hayya 'alas-shalah" (marilah sholat) menjadi "Hayya 'alal jihad (marilah  berjihad). Seruan ini disinyalir karena adanya upaya pemerintah melakukan kriminalisasi terhadap salah satu tokoh yang mereka kagumi dan gandrungi.  Mereka menganggap pemerintahan saat ini dikuasai oleh pemerintah rezim zalim. Rasanya, ada sekenario adzan bid'ah sengaja mereka buat sebagai Psywar atau perang urat syaraf yang dijadikan alat propaganda untuk tujuan politik. Seolah mereka berusaha membuat gaduh dan kondisi mencekam bangsa ini, sehingga ada alasan bagi kelompok ini untuk membangkang pemerintah yang di atas namakan jihad. Padahal secara hukum, mengganti lafdzh adzan sebagaimana fenomena di atas adalah haram. Sebab termasuk melakukan suatu amaliah yang tidak memiliki dasar legalitas dari syariat.  Lantas bagaimana makna  jihad sebenarnya ? Dan apakah ...

Sosok Guru

 Oleh : Imam Agus Taufiq "Tidak semua guru penting, bahkan banyak guru yang menyesatkan perkembangan dan masa depan anak bangsa" ----- E. Mulyasa Guru dalam bahasa arab dikenal al-mu'alim atau al-ustadz, yang bertugas memberikan ilmu dalam majlis taklim. Artinya, guru adalah  seseorang yang memberikan ilmu. Pendapat klasik mengatakan bahwa guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar yaitu hanya menekankan satu sisi tidak melihat sisi lain sebagai pendidik dan pelatih. Seiring berjalannya waktu, definisi guru saya rasa berkembang secara luas. Seorang guru disebut pendidik profesional karena guru itu telah menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak.  Seorang guru juga bisa dikatakan sebagai orang yang memperoleh surat keputusan (SK) baik dari pemerintah atau swasta guna melaksanakan tugasnya, oleh karena itu seorang guru memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan sekolah.  Guru juga merupakan peker...

Iman, Akhlak, Amal Ibadah

Oleh : Imam Agus Taufiq Allah SWT sudah memberikan tuntunan hidup melalui agama yaitu agama Islam sebagai agama paling sempurna dibanding dengan agama lain. Didalamnya terkandung hukum dan ketentuan yang ada kaitannya perkara dunia dan akhirat. Ada sebuah definisi yang mengartikan sebuah agama adalah tuntunan sebangsa Ilahi bagi orang yang berakal sehat untuk mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat.  Dari definisi tadi dapat disimpulkan bahwa agama Islam ialah agama untuk hidup dan penghidupan, karena Islam mengataur tata cara hidup baik secara hablum minnallah ( secara vertikal atau hubungan dengan Allah SWT) dan hablum minannas ( secara horisontal atau hubungan manusia dengan sesama).  Kita harus sadar betapa perlunya menjalin hubungan antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat yang saling membutuhkan antara satu dengan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai keterbatasan dan saling membutuhkan bantuan orang lain. Makanya Allah SWT memberikan akal pikiran kepad...

Orang Sibuk Juga Membaca

 Oleh : Imam Agus Taufiq Hidup ini memang sebuah perjuangan. Perjuangan yang diniati dengan ikhlas dan sungguh-sungguh hasilnya pasti tak akan menghianati. Maka seseorang yang berniat dengan sungguh-sungguh pasti mereka sudah memplaning akan maksud dan tujuannya.  Kehidupan seseorang pasti tidak lepas dari sebuah masalah, tetapi dengan masalah harus diselesaikan, dicarikan solusi, dihadapi dengan tegar dan tidak dihindari. Hidup harus berani menerima masalah. Sebaliknya, jika tak berani menerima masalah tak usah hidup. Selain masalah, orang hidup juga dihadapkan dengan kesibukan. Dan semakin bertambah usia, sibuknya semakin bertambah. Tetapi dengan semua itu akan teratasi apabila seseorang bisa meluangkan waktu bukan menunggu waktu luang. Ternyata, hidup dengan masalah dan kesibukan dengan prinsip meluangkan waktu masih bisa digunakan untuk membaca. Dengan membaca seseorang bisa memperkaya diri. Orang sibuk seperti pengusaha, atau birokat yang bisa menelurkan sebuah karya tak ...

Membaca Kehidupan Menuju Titik Kulminasi

  Oleh : Imam Agus Taufiq Ayat Al Qur'an turun pertama kali adalah surat al-'Alaq ayat 1 sampai dengan ayat 5. Ketepatan ayat itu perintah untuk membaca. Membaca yang didasarkan pada menyebut nama Dzat Yang Maha Agung yaitu Allah SWT sebagai Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Lantas mengapa perintah membaca di situ ditekankan untuk menyebut asma Allah SWT Yang Maha Pemurah? Ternyata dalam perintah itu, mengandung makna bahwa suatu pekerjaan yang bernilai positif hendaknya dimulai dengan basmalah agar pahalanya tidak terputus. Apalagi membaca untuk menuju titik kulminasi. Tak ada salahnya kalau dimulai dengan basmalah. Arti kata kulminasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) puncak tertinggi; tingkatan tertinggi; dan (2) titik tertinggi yang dicapai suatu benda langit dalam peredaran (semunya) mengelilingi bumi (seperti matahari mencapai titik kulminasi pukul 12.00). Pada saat titik kulminasi ini maka posisi matahari akan tepat berada diat...

Memaknai Hari Sumpah Pemuda di Era Pandemi

Oleh : Imam Agus Taufiq Hari ini 28 Oktober 2020 kita bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda.  Tak terasa 92 tahun sudah kita memperingatinya.  Peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap tahun bukan sekedar ceremonial saja,  tetapi sebagai warga negara harus bisa mengambil hikmah dari sejarah masa lalu dan layaknya dijadikan sebuah pelajaran berharga bagi kita semua.  Sumpah pemuda merupakan tonggak bersejarah dan sangat penting bagi bangsa Indonesia.  Menurut penulis buku "Memaknai Sumpah Pemuda di Era Reformasi" yaitu Sutejo K Widodo,  bahwa peran sumpah pemuda sendiri begitu besar karena kemerdekaan tak akan diperoleh seandainya tidak ada sumpah pemuda.   Coba bisa kita bayangkan, betapa susahnya kita apabila saat ini bangsa Indonesia masih terjajah?  Tentu kita tidak bisa leluasa walaupun berada di tanah air sendiri.  Kita harus ingat dan bersyukur, menghargai betapa besar jasa para pahlawan di masa itu telah rela berkorban mencu...

Tiga Kebahagian Dalam Berumah Tangga

Oleh : Imam Agus Taufiq Manusia diciptakan Allah SWT dalam bentuk yang sempurna.  Kesempurnaan manusia dalam makhluk ciptaanNya tidak cuma sebuah kebanggaan, tetapi kesumpurnaan tadi harus kita rawat dan kita syukuri. Syukur di sini adalah dengan memaksimalkan nikmat untuk arah ketaatan kepadaNya.   Selain manusia diciptakan dalam bentuk yang sempurna,  Allah selaku sang pencipta juga menciptakan manusia untuk berpasang-pasangan.  Ada laki-laki dan perempuan untuk saling mengenal.  Dan proses saling mengenal akan mempunyai lipat ganda apabila diwujudkan dengan ikatan pernikahan secara sah menurut agama dan undang-undang pemerintahan.  Bersambung... 

Hari Santri Nasional 2020

 Oleh : Imam Agus Taufiq Hari ini, Kamis 22 Oktober 2020 kita memperingati Hari Santri Nasional.  Tak terasa lima tahun sudah peringatan HSN kita rayakan dengan upacara bendera.  Peringatan HSN ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober melalui Kepres Nomor 22 tahun 2015. Keputusan tersebut ternyata ditanda tangani Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Oktober 2015 . Dasar Kepres adalah pasal 4 ayat 1 UUD Negara Indonesia tahun 1945.  Penetapan HSN oleh presiden Joko Widodo ternyata mengacu pada beberapa pertimbangan. Salah satunya,  diperingati HSN 22 Oktober karena merujuk pada ditetapkannya  seruan resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 oleh para santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru Indonesia yang mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan NKRI dari serangan penjajah.   Peringatan HSN tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.  Karena musim Pandemi yang tak kunjung pergi...

Antara Sok Sibuk dan Impian Menulis Buku

  Oleh Imam Agus Taufiq “ Saya gemar menulis karena saya ingin berbagi manfaa t” (Gus Nadirsyah Hosen)   Dewasa saat ini, saya merasakan banyak orang yang merasa sok sibuk. Sok sibuk dalam segala hal. Sok sibuk sebanarnya menurut saya ada dua tipe. Petama “Sok sibuk” yang sebenarnya atau memang sibuk beneran. Kedua “Sok sibuk” yang sebenarnya tidak sibuk atau sok gaya menyibukkan diri. Pada tipe pertama, orang ini memang sibuk, tetapi gaya sibuknya terlalu berlebihan. Sehingga dia merasa tidak ada yang membandinginya. Sebenarnya apa yang mereka lakukan benar, tetapi melihat orang yang diajak bicara atau yang melihat menjadikan bagaimana begitu. Tipe yang kedua, sok sibuk yang sebenarnya tidak sibuk atau menyibukkan diri untuk kedok belaka atau terkesan dibuat-buat. Terkdang orang menyebut tipe kedua ini dengan sebutan “pengacara” pengangguran banyak acara. Tipe ini lebih parah dari pada tipe yang pertama. Namun tipe ini banyak dialami seseorang dari tipe pertama. M...

Lima Alam yang Dilalui Manusia

Oleh: Imam Agus Taufiq Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT.  Dan makhluk yang paling sempurna dan paling mulia.  Kesempurnaan dan kemuliaan manusia tidak bisa ditandingi oleh makhluk lainnya, baik yang berada di dunia maupun diakhirat.  Artinya, selain Allah SWT manusialah yang paling mulia dan sempurna.  Karena kesempurnaan manusia , maka sebuah gelar khalifatullah atau mandataris Allah SWT yang ada di muka bumi.  Mengapa derajat manusia sampai begitu mulia dan sempurna dibandingkan makhluk-makhluk lain ciptaan Allah SWT?  Sebenarnya banyak alasan yang bisa menjawab terkait pertanyaan ini.  Pertama,  karena manusia memiliki sifat-sifat Ilahi yang tidak dimiliki  oleh makhluk lain di bumi.  Kedua,  karena manusia memiliki akal budi,  cipta,  rasa dan karsa yang tidak dimiliki makhluk lain.  Dengan akal budinya manusia dapat membedakan yang baik dan benar, ...

Cinta Pertama Kita

Oleh: Imam Agus Taufiq Manusia pasti memiliki hasrat rasa cinta. Bagaimana pun bentuknya, kita pasti merasakannya. Cinta yang teragung dan paling utama adalah kecintaan pada Allah, kepada Rasulullah, dan jihad fisabilillah. Cinta fitri itu cinta pada orang tua, cinta istri pada suami dan sebaliknya, cinta orang tua pada anaknya. Bahkan cinta selain bentuk-bentuk di atas kita pasti memilikinya atau merasakannya. Seiring bergulirnya waktu dan berbagai kejadian, suasana, bentuk dan warna cinta biasanya bisa silih berganti hinggap di hati. Ketika merasakan ujian atau musibah, hati kita bisa berbolak balik. Suatu ketika cinta kita kepada Allah terus berkembang dan bersemi indah dengan bunga-bunga ibadah kepadaNya. Namun ketika hati keruh , kita bisa melupakanNya sama sekali. Suatu ketika rasa cinta kita kepada Rasulullah memuncak, kita sering baca shalawat atau  sering mendatangi majlis Rasulullah untuk bersholawat kepadaNya. Namun ketika ada problem kita bisa melupakanNya.  ...

Kebahagiaan itu Ada di sini

 Oleh : Imam Agus Taufiq Ada sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya disampaikan oleh beliau Syaikh Abi Madiin dalam sebuah kitab Tahzib Madarijus Salikin "Orang-orang yang telah benar-benar melakukan hakikat penghambaan atau ubudiyah akan melihat perbuatannya sendiri dari kaca mata riya'. Melihat keadaan dirinya dengan mata curiga. Melihat perkataannya dengan mata tuduhan. Ia lantas menjelaskan bahwa kondisi seperti itu muncul karena semakin besarnya tuntutan kesempurnaan dalam diri seseorang. Semakin tinggi tuntunan dalam hatimu, maka semakin kecillah kamu memandang dirimu sendiri. Dan akan semakin mahal harga yang harus ditunaikan untuk memperoleh tuntutan hatimu itu. " Maka, janganlah hentikan perenungan dan muhasabah diri kita masing-masing. Sungguh banyak lubang yang harus kita waspadai di tengah hidup yang penuh fitnah dan tipu daya ini. Manusia diciptakan dalam keadaan susah payah. Memang itulah ketentuan Allah SWT.  Dalam kitab suci al-Qur'an menyinggung d...