Imam Agus Taufiq
Sabtu tanggal 26 Februari 2022 adalah acara Kopdar 8 SPK yang digelar di
kampus UNU Sidoarjo yang bekerja sama dengan dinas pendidikan Sidoarjo. Karena badan
masih melemah, akhirnya saya tak bisa ikut rombongan SPK Tulungagung yang
dinahkodai Prof. Ngainun Naim dengan naik Hiace. Dan alhamduliullah setelah
mendapatkan kabar dari Wa group SPK, bahwa yang berhalangan hadir bisa menyimak
lewat live streaming TV UNU Sidoarjo.
Walaupun masih lemah, moment ini saya mencoba mengikutinya lewat live
streaming TV UNU Sidoarjo. Acara pun dimulai dengan pembukaan, sambutan ketua
SPK Pusat Dr. Arfan Muammar, dilanjutkan sambutan dari dinas pendidikan Dr.
Tirto yang juga anggota SPK pusat, dan diteruskan launching karya anggota SPK
yang berjumlah 6 buku oleh pembina SPK yaitu prof. Dr.Ngainun Naim.
Setelah acara launching selesai tibalah saatnya acara inti seminar
literasi nasional Alih Wahana Novel dan Pemasarannya yang mendatangkan tokoh
kaliber internasional dan nasional yaitu Ir. Kirana Kejora seorang writerpreneur
dan Dr.M. Soim Anwar, M.Pd sastrawan dan budayawan, dosen UNIPA Surabaya. Acara
ini dimoderatori oleh Yulia Pratitis Yusuf, M.Pd guru madrasah berprestasi
nasional, novelis dan juga anggota SPK.
Sejauh dan semampu yang saya simak lewat live streaming tv UNUSIDA bahwa trik-trik mbak Key dalam menjadi writerpreneur adalah sebagi berikut : pertama, berani, bertekad kuat, terus belajar. Jika kita merasa tidak percaya diri dengan tulisan kita, jangan takut, tulis saja. Banyak peluang yang bisa diambil oleh penulis. Harus berani dicaci-maki. Harus mau terus belajar dan meng-upgrade diri.Tingkatkan kemampuan, termasuk belajar self-editing.
Kedua, penulis adalah ibu. Ibu yang mengandung dan melahirkan serta merawat anaknya, yaitu buku. Banyak Ibu (penulis) yang lalai. Hanya sekedar menerbitkan buku, tapi tidak merawatnya. Membiarkannya besar sendiri. Untuk menjadi seorang writerpreneur pemikiran seperti itu tidak bisa membuat karyanya besar. Mbak Key menyampaikan, setelah menulis jangan biarkan anak tidak dirawat. Jagalah buku sampai besar. Kawallah ketika pra-produksi, produksi, dan pasca produksi.
Ketiga, menulislah untuk kebaikan. Berdasarkan pengalaman mbak Key, saat beliau menulis karena dendam, bukunya tidak laku dipasaran. Akan tetapi hal itu disyukurinya, karena jika buku tersebut laku dipasaran, betapa besar tanggung-jawabnya karena menuliskan buku yang tidak baik. Setiap tulisan ada pertanggung-jawabannya. Jadi, menulislah untuk kebaikan. Berpikirlah bahwa, “saya ingin menulis untuk kebaikan pembaca”.
Keempat, buku adalah warisan. Pagar dari buku-buku yang mbak Key terbitkan adalah anak-anaknya. Karya-karyanya selalu kembali ke rumah. Oleh karenanya, mbak Key selalu berusaha membuat karya terbaik. Menulis dengan hati. Karena baginya, buku adalah warisan untuk anak-cucunya.
Kelima, kumpulkan bank naskah dan lakukan riset. Mengumpulkan bank naskah berguna untuk mempercepat penulisan. Kemudian jangan lupa untuk melakukan riset sebelum penulisan. Kenapa harus meriset? Ketika membuat sebuah tulisan, pikirkan bahwa setiap halaman itu gambar. Berikan gambaran yang kuat dari riset tersebut. Ketika menggambarkan seorang tokoh, jangan mendewakan tokoh, baik tokoh maupun penulis adalah manusia. Berusahalah agar dekat dengan pembaca.
Itulah apa yang saya dapat melalui live streaming TV UNUSIDA. Kiranya kopdar ini sangat menarik. Curahan ilmu dari mbak Key membuat saya sadar, bahwa kadar saya dalam menulis masih 1% dibanding dari dari ahlinya ahli novelis berkaliber internasional. Dengan tambahan ilmu dari mbak Key semoga menjadikan pelecit bagi saya untuk terus berproses dalam menggerakkan goresan tinta. Wallahu a'lamu.
Tulungagung, 26 Februari 2022.
#Menulis adalah berbagi untuk kemajuan bangsa dan agama.
Komentar
Posting Komentar