Oleh : Imam Agus Taufiq
Menuntut ilmu adalah kewajiban muslim dan muslimat seluruh penjuru dunia. Dan perintah ini tidak bisa ditawar atau disepelekan, bahkan kewajiban menuntut ilmu sudah jelas diterangkan dalam hadits Nabi bahwa tuntutlah ilmu mulai dari ayunan hingga liang kubur " Minal mahdi ila al-lahdi" atau konsep long life education.
Tetapi kesempatan ini tidak digunakan semaksimal mungkin, justru ada yang menjalankan tetapi ala kadar cuma menggugurkan kewajiban saja. Belum lagi melihat realitas saat ini nampaknya kewajiban mencari ilmu, putus sudah ketika tergerus arus hedonisme kesenangan sesaat yang serba instant berdasarkan kepuasan hawa nafsu semata.
Tampaknya mereka rela meninggalkan kewajiban ini, atau mau menjalankan tetapi tidak mau menanggung jerih payah atau derita dalam mencari ilmu. Mereka ibarat mudah membalikkan telapak tangan ala ajian bin salabin abah kedabrah ( tidak tahu menahu proses , yang penting hasil dan terima jadi tanpa melalui proses panjang.
Padahal kalau saya cermati, seseorang yang mencari ilmu akan berhasil apabila mau merasakan jerih payah melalui proses panjang ibarat peribahasa berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian ( bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian). Dalam bait Amrithi disebutkan "لاترم علما وتترك التعب" yang artinya kamu tak akan memperoleh ilmu jika tidak mau berjerih payah. Nadhom ini jelas memberikan titik tekan betapa pentingnya jerih payah dalam mencari ilmu .
Dan tak kalah pentingnya, perumpamaan orang yang mencari ilmu tanpa mau usaha atau menanggung jerih payah ibarat orang gila. Hal ini sesuai bait Ta'limul mutaa'lim yang berbunyi:
تمنيت ان تمسي فقيها مناظرا # بغير عناء والجنون فنون
Artinya: kamu berharap ingin jadi ahli fiqih yang bisa menerapkan hujjah atas setiap permasalahan, dengan tanpa usaha keras itu namanya gila dan gila itu bermacam-macam.
Dari sini jelas bahwa menuntut ilmu mau berjerih payah akan proses yang harus dilalui tak mengenal lelah walaupun musim panas, hujan. Semua butuh proses panjang dan masalah pahala tergantung seberapa jerih payah apa yang kita curahkan sesuai kata ahli hikmah " الاجر بقدر تعب". Masalah hasil tidak akan menghianati dan tak lupa juga selalu bertawakal pada Allah SWT. Karena orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT beberapa derajat.
ير فع الله الذين امنوا منكم والذين اوتواالعلم درجات
Semoga kita dijadikan hamba yang selalu haus ilmu dan semangat terus dalam menuntut ilmu di mana pun berada karena sudah kewajiban yang harus dijalankan. Aamiin...
kalidawir, 26 Juli 2020.
Komentar
Posting Komentar