"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang sabar (QS. Albaqarah 153)"
Oleh: Imam Agus Taufiq
Kurang lebih tiga bulan ini kita dihadapkan situasi dan kondisi Pandemi Covid-19 atau wabah virus Corona yang hampir melanda seluruh penjuru dunia. Hal ini menjadikan dampak yang luar biasa di segala sektor terutama sektor ekonomi. Sebelumnya semua aktivitas kegiatan bisa dilakukan secara bebas, kali ini harus dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan dengan sosial distancing, pysical distancing, pakai masker, dan cuci tangan guna memutus penularan virus Corona.
Gonjang-ganjing virus Corona ini harus kita lawan dengan selalu membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terutama dengan penuh kesabaran. Sabar berasal dari bahasa arab sabrun. Dalam kamus al-Mu'jam al-Wasith, kata sabrun mengandung beberapa beberapa makna etimologi sebagai berikut: sabar menahan diri dan bagus daya tahannya. Sabar dari yang disukai: menahan diri darinya, sabar dari perkara yang dibenci: menahan diri tanpa merasa pelu dikasihi.
Sedangkan dalam terminologi ilmiah, sabar adalah kemampuan untuk mengontrol diri dalam situasi yang sulit. Banyak pemikir Islam mengartikan sabar yang berbeda-beda. Diantaranya al-Asfahani mengartikan sabar sebagai menahan diri untuk melakukan apa yang diperintahkan syariah dan akal, dan menahan diri dalam meninggalkan laranganNya. Al-Junaidi memaknai sabar dengan kemampuan menelan kepahitan tanpa mengeluh.
Ternyata dalam arti sabar itu memang luas sekali. Setidaknya dari pengertian yang dikemukakan dua pemikir diatas, secara garis besar sabar itu ada tiga macam: yakni sabar atas cobaan, sabar pada ketaatan, dan sabar dari maksiat.
Namun, pada kenyataannya sabar itu mudah diucapkan berbeda dengan praktiknya. Ada yang mengatakan bahwa sabar itu ilmu tingkat tinggi. Biar pun ada banyak pendapat tentang sabar, dengan adanya Pandemi ini kita berusaha dengan sifat sabar dan tetap minta perlindungan Allah SWT.
Semoga kita menjadi bagian orang-orang saba, tidak mengeluh kecuali hanya kepada Allah. Orang yang selalu bermuka ringan dan tidak mudah putus asa itulah tanda-tanda orang yang sabar. Nabi pernah berkata ketika beliau ditanya tentang masalah Iman kepadanya, beliau menjawab " Iman adalah keteguhan hati dalam bersabar dan murah hati.
Dan yang pasti Allah SWT telah menyiapkan posisi orang sabar sembilan ratus derajat bagi mereka yang sabar atas musibah. Apalagi ini musim Pandemi, mari renungkanlah bagaimana kesabaran menjadi jalan alternatif dalam menyelesaikan kehidupan manusia. Semoga kita bisa membiasakan hidup dengan bersabar dalam mengarungi samudra kehidupan ini, dan semua pasti ada hikmahnya.
Kalidawir, 08 Juli 2020.
Komentar
Posting Komentar